Puradelta akan melantai di bursa dengan kode DMAS



JAKARTA. Anak usaha Sinarmas Land, PT Puradelta Lestari Tbk akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (29/5) dengan kode DMAS.

Pengembang kawasan Deltamas ini akan melepas sahamnya ke publik (Initial Public Offering/IPO) dengan harga Rp 210 per saham.

Dengan melepas 4,81 miliar lembar saham atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh maka Puradelta akan meraup dana Rp 1,01 triliun.


Rencananya, sekitar 60% dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi rencananya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan properti investasi di kawasan kota Deltamas, sekitar 30% untuk pembebasan lahan di kabupaten Bekasi dan 10% untuk modal kerja.

Sebelumnya, Puradelta membidik dana IPO Rp 2,2 triliun-Rp 3,7 triliun dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 10,84 miliar atau 20% dari jumlah saham disetor penuh. Namun karena tekanan yang terjadi pasar saham, perusahaan yang berdiri sejak 12 November 1993 ini memangkas target.

Saat ini, saham Puradelta dimiliki oleh Sojitz Corporation 25%, Jermina Limited 2,74%, PT sumber Arusmulia 1,29%, AFP International CapitalPte, Ltd 45,97%, dan Fanme Bridge Investmen 25%.

Setelah penawaran umum saham perdana ini, struktur permodalan Puradelta akan berubah. Sojitz menjadi 22,5%, Jermina 2,47%, Sumber arusmulia 1,16%, AFP 41,37%, Fame Bridge 22,5% dan publik 10%.

Adapun yang bertindak sebagai underwriter atau penjamin emisi aksi ini antara lain PT Maccuarie Capital Securities Indonesia, PT Sinarmas Securities dan PT CLSA Indonesia.

Sebagai tambahan, Puradelta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan perumahan dan fasilitas-fasilitasnya, rumah-toko dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya, serta menjual dan menyewakan bangunan tersebut. Perusahaan ini juga memiliki bisnis pembangunan dan pengusahaan kawasan industri serta fasilitas-fasilitas penunjangnya.

Per Desember 2014, Puradelta tercatat memiliki total lahan seluas 3.049 hektare (ha). Lahan yang sudah dikembangkan dan terjual sebesar 1.204 ha, sedangkan yang siap dijual seluas 1.845 ha. Dari jumlah tersebut, sebanyak 47% lahan dikembangkan untuk kawasan industri, sebanyak 25% komersial, dan sebanyak 28 % residensial.

Hingga akhir tahun lalu, Puradelta mengantongi pendapatan Rp1,53 triliun, lebih rendah ketimbang perolehan setahun sebelumnya Rp1,82 triliun yang berasal dari segmen industrial 52%, komersial 45% dan hunian 3%.Sedangkan laba bersih Puradelta bersih naik tipis menjadi Rp964,11 miliar dari Rp941,3 miliar.

Adapun junlah aset Puradelta Lestari mencapai Rp7,6 triliun, turun tipis dari sebelumnya Rp7,67 triliun. Liabilitas mencapai Rp1,2 triliun dari Rp 2,24 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie