KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk (
DMAS) berencana menambah tabungan lahan (
landbank). Hal ini seiring lahan yang dapat dikembangkan akan habis dalam 4 tahun sampai 5 tahun mendatang. Direktur DMAS Hermawan Wijaya mengatakan, persediaan lahan DMAS yang bakal habis dalam beberapa tahun ke depan. Menurutnya, saat ini DMAS masih memiliki sekitar 370 hektare (ha), sementara yang masih bisa dikembangkan seluas 240 ha untuk kurun waktu 4 sampai 5 tahun ke depan.
Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) Kantongi Permintaan Lahan Seluas 90 Hektare Ia mengungkapkan, akuisisi lahan direncanakan hingga 350 ha dalam jangka menengah-pendek. "Luasan sekitar 300 ha sampai 350 ha," ujarnya dalam acara Emiten
Talk: FDI Series - Stockbit x DMAS, Rabu (15/3). Hermawn menyebut, dalam akuisisi tersebut diperkirakan harganya sekitar Rp 600 miliar sampai Rp 700 miliar. Namun, angka tersebut akan tergantung hasil negosiasi nantinya. Perseroan memprioritaskan akuisisi lahan di sekitar Deltamas. Menurutnya, hal itu akan berdampak pada biaya pembangunan infrastruktur yang akan jauh lebih murah dan hanya perlu menyambung dari lokasi lama ke lokasi yang baru. Selain itu, Kota Deltamas dinilai memiliki lokasi strategis seiring dengan beroperasinya Tol Jakarta-Cikampek Selatan alias Japek II Selatan. “Kami melihat daerah sana masih potensial untuk dikembangkan sebagai area industri dan dengan maraknya infrastruktur harga tanah cenderung meningkat,” jelasnya.
Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) Raup Permintaan Lahan 90 Hektare di Awal 2023 Untuk tahun ini, DMAS menargetkan
marketing sales sebesar Rp 1,8 triliun. Angka itu sama dengan realisasi tahun 2022. Hermawan menjelaskan, datarnya target tahun ini seiring dengan antisipasi sikap investor yang
wait and see seiring dengan persiapan Pemilu 2024. Meski demikian, perseroan optimistis rata-rata harga jual (ASP) lahan masih akan meningkat. Diperkirakan harga jual tanah DMAS per meter persergi (m2) akan tumbuh 5%-10%. Adapun tahun 2022, ASP DMAS dikisaran Rp 2,6 juta - Rp 2,7 juta per m2. Angka itu naik dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 2,2 - Rp 2,3 juta per m2. "Yang menarik dari DMAS dalam beberapa tahun mendatang itu AEON mall yang akan operasi 2024," katanya.
Menurutnya, setelah beroperasi akan mendorong permintaan lahan komersial di sekitarnya, yang secara tidak langsung akan mendongkrak harga lahan industrinya.
Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) Klaim Kantongi Permintaan Lahan 90 Hektare Tahun ini, perseroan telah memiliki
enquiry lahan seluas 90 ha. Adapun permintaan dari sektor pusat data mendominasi sebesar 40 ha - 45 ha dan sisanya bervariasi dari otomotif, pergudangan, bahan kimia, logistik, dan F&B. "Prosesnya, semua masih berjalan, pertengahan bulan depan kami akan rilis hasil penjualan di kuartal I," katanya. Sejauh ini, kawasan industri milik DMAS di Greenland International Industrial Center (GIIC) telah memiliki sekitar 170 tenant. Beberapa di antaranya adalah Suzuki, Hyundai Motors, Mitsubishi Motors, SAIC GM Wuling, Astra Honda Motors, Kalbe, Maxxis, dan Kohler. Sementara untuk pusat data terdapat 14 tenant, baik lokal maupun global. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli