Pusat Data Nasional Terbesar Akan Dibangun di IKN, Ini Alasan Kominfo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah menyiapkan Pusat Data Nasional (PDN) di tiga titik di Indonesia. 

Di antaranya, PDN pertama berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, yang ditargetkan rampung Agustus tahun ini. Sementara itu PDN kedua akan berlokasi di Batam dan PDN ketiga akan bertempat di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Plt Direktur Layanan Aplikasi Informasi Pemerintahan Kementerian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo Aris Kurniawan menyatakan jika PDN di IKN nantinya akan menjadi pusat data terbesar dari Cikarang dan Batam.


Mulanya, ada empat titik pembangunan yakni di Labuan Bajo. Namun, pemerintah memilih untuk memangkas lokasi itu karena alasan efisiensi. Dan akhirnya diputuskan untuk ada peleburan dari PDN labuan bajo dengan IKN.

"Rencana awal tadinya ada empat (PDN), yaitu Cikarang, Batam, Labuan Bajo, dan IKN. Tapi, setelah diskusi, pimpinan memutuskan akan lebih ideal yang Labuan Bajo dilebur ke IKN," kata Aris saat ditemui dikokasi pembangunan PDN Cikarang.

Baca Juga: Menakar Efek Kenaikan Gaji ASN Terhadap Beban APBN

Nantinya, kapasitas penyimpanan Pusat Data Nasional Cikarang maksimal 40 petabita. Jika kapasitas Pusat Data Nasional IKN empat kali lipat, maka bisa menyimpan data maksimal 160 petabita. 

Kemudian, jika dibandingkan prosesor yang ada di PDN Cikarang yaitu 25.000 cores, Sedangkan PDN IKN nantinya bakal empat kali lebih besar yakni  memiliki prosesor hingga 100.000 cores.

Adapun PDN IKN akan menggunakan skema lebih dari satu tempat penyimpanan data dan bakal dinamai dengan campus data center.

"Kami sebut itu namanya campus data center jadi di satu wilayah itu beberapa data center untuk bisa dimanfaatkan bersama-sama termasuk untuk menyiapkan smart city IKN dan melayani institusi pusat dan daerah," ujar dia.

Untuk skema pembiayaan PDN IKN ini masih menunggu keputusan di Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Biaya pembangunan bisa bekerja sama dengan negara lain atau sistem KPBU.

"PDN IKN itu masih diputuskan menunggu Bappenas. Kalau yang tertarik sudah ada seperti UK (Inggris), USA (Amerika Serikat), tinggal nanti Bappenas yang mutusin atau bisa jadi KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha). 

Ia juga menegaskan bahwa kemkominfo akan siap mengeksekusi mana kala Bappebas sudah memutuskan skema pendanaannya. "Pokoknya kami tunggu Bappenas baru kami eksekusi," pungkasnya.

Adapun kini PDN Cikarang dijadwalkan rampung pada Agustus 2024, sementara peresmiannya bakal dilakukan pada HUT ke-79 RI oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Pendapatan Per Kapita Indonesia Naik Jadi Rp 75 Juta pada Tahun 2023

PDN Cikarang ini dibangun di atas tanah seluas hampir 5 hektare, yang mana luas bangunannya 15.994 meter persegi. Jangka waktu proyek ini berdurasi 24 bulan dengan tanggal efektif kontrak 21 Oktober 2022.

Nilai proyek PDN Cikarang ini mencapai 164.679.680 Euro atau sekitar Rp 2,7 triliun. Uang tersebut 85% berasal dari pemerintah Prancis, sementara 15% menggunakan dana APBN murni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari