Provinsi Jawa Tengah juga punya andalan pusat kerajinan kulit. Di Desa Masin, Kabupaten Batang terdapat puluhan warga yang menyamak kulit, sekaligus menyulapnya menjadi berbagai kerajinan seperti tas, dompet dan ikat pinggang. Dari usaha ini, para perajin bisa meraup omzet puluhan juta dalam sebulan.Jika Jawa Barat punya sentra kerajinan kulit andalan di Cibaduyut, maka warga Jawa Tengah pun punya sentra serupa. Lokasinya di Desa Masin, Kabupaten Batang. Warga desa tersebut sudah puluhan tahun mengandalkan industri penyamakan dan kerajinan kulit untuk menyambung hidup mereka. Pusat kerajinan kulit itu berada persis di seberang Balai Desa Masin, Kabupaten Batang. Desa ini terletak sekitar 8 kilometer dari jalur pantai utara Semarang-Surabaya. Daerah ini berbatasan langsung dengan Kota Pekalongan dari arah selatan. Jika sudah mendapati Pasar Grogolan, hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke lokasi sentra itu. Suasana masih tampak lengang ketika KONTAN menyambangi sentra kerajinan kulit di Desa Masin. Musthofa, salah satu pengrajin kulit, menuturkan, awalnya pada 1956, Desa Masin terkenal dengan kegiatan penyamakan kulit sapi. Kala itu, hanya ada sekitar tiga orang yang menjadi penyamak kulit.
Pusat kerajinan kulit andalan Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah juga punya andalan pusat kerajinan kulit. Di Desa Masin, Kabupaten Batang terdapat puluhan warga yang menyamak kulit, sekaligus menyulapnya menjadi berbagai kerajinan seperti tas, dompet dan ikat pinggang. Dari usaha ini, para perajin bisa meraup omzet puluhan juta dalam sebulan.Jika Jawa Barat punya sentra kerajinan kulit andalan di Cibaduyut, maka warga Jawa Tengah pun punya sentra serupa. Lokasinya di Desa Masin, Kabupaten Batang. Warga desa tersebut sudah puluhan tahun mengandalkan industri penyamakan dan kerajinan kulit untuk menyambung hidup mereka. Pusat kerajinan kulit itu berada persis di seberang Balai Desa Masin, Kabupaten Batang. Desa ini terletak sekitar 8 kilometer dari jalur pantai utara Semarang-Surabaya. Daerah ini berbatasan langsung dengan Kota Pekalongan dari arah selatan. Jika sudah mendapati Pasar Grogolan, hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke lokasi sentra itu. Suasana masih tampak lengang ketika KONTAN menyambangi sentra kerajinan kulit di Desa Masin. Musthofa, salah satu pengrajin kulit, menuturkan, awalnya pada 1956, Desa Masin terkenal dengan kegiatan penyamakan kulit sapi. Kala itu, hanya ada sekitar tiga orang yang menjadi penyamak kulit.