Pusat minyak dikuasai, Kadaffi serang oposisi dengan pesawat tempur



TRIPOLI. Kondisi keamanan di Libya kian mencekam. Apalagi setelah kelompok pemberontak berhasil memukul mundur pasukan tentara militer pemerintah dari pusat pengeboran minyak. Asal tahu saja, kemarin, kelompok pemberontak mengambil kontrol fasilitas minyak di Brega, di Teluk Sidra. Untuk menguasai kembali kawasan itu, Pimpinan Libya Muamar Kaddafi mengirimkan pesawat tempur dan mengebom lokasi-lokasi yang dikuasai oposisi. Tak ayal, kondisi itu membuat harga minyak dunia kembali merangsek naik ke level tertinggi dalam 29 bulan terakhir. Investor kian cemas akan guncangan politik yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Adanya serangan udara oleh tentara Kaddafi akan semakin mendorong campur tangan dari militer AS dan Eropa. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague sudah mendiskusikan via telpon mengenai situasi militer dengan pemimpin anti-Kaddafi yang sudah meminta bantuan militer internasional untuk melakukan no-fly zone.Sementara itu, Sekretaris Kementrian Pertahanan AS Robert Gates bilang, penerapan no-fly zone sangat kompleks dan sulit mendapatkan konsensus dari negara-negara NATO. "Ini akan menjadi operasi besar yang akan menandai dimulainya penyerangan di Libya untuk menghancurkan pertahanan militer udara negara itu. Itu cara kerja no-fly zone," kata Gates.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie