Pusat PVTPP Kementan Gelar MT III di Kab. Kebumen, Pacu Produksi lewat Pompanisasi



KONTAN.CO.ID - Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementan menggelar gerakan tanam atau musim tanam (MT) III di Desa Patukrejo Kecamatan Bonorowo, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Gerakan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam mendorong peningkatan produksi padi dengan memanfaatkan pompanisai dan juga irigasi perpompaan atau Irpom pada lahan 30 hektare yang merupakan sawah tadah hujan milik kelompok tani Sri Rahayu.

Kepala Pusat PVTPP yang juga Penanggungjawab Perluasan Areal Tanam (PAT) Kabupaten Kebumen, Leli Nuryati mengatakan bahwa gerakan tanam ini juga dilakukan sebagai upaya meningkatkan indeks pertanaman menuju Indonesia swasembada dan Indonesia lumbung pangan dunia.


"Dengan pemanfaatan irigasi perpompaan ini, maka, gerakan tanam tidak saja meningkatkan pertambahan areal tanam namun juga mampu meningkatkan indeks pertanaman dari yang semula IP 200 menjadi IP 300," ujar Leli, Kamis, 17 Oktober 2024.

Selama ini, kata Leli, para petani hanya bisa memanfaatkan air sungai Gentan sebagai sumber air untuk budidaya padinya. Karena itu, bantuan pemerintah berupa irigasi perpompaan sangat membantu dalam meningkatkan produksi yang dilakukan. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan inpari 32 sebagai komitmen memenuhi benih unggul

"Apalagi sawah tadah hujan sangat tergantung dari pasokan air hujan maupun air permukaan. Jadi ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menjaga petani sebagai pejuang pangan. Jadi apa yang kita lakukan mudah-mudahan dapat menjadikan Kebumen sebagai penyangga produksi beras nasional," katanya.

Leli menambahkan, Kabupaten Kebumen merupakan kabupeten yang cukup subur dan memiliki potensi besar dalam meningkatkan produktivitas. Dia pun mengapresiasi pemanfaatan pompanisasi yang sudah mencapai 100 persen.

"Saya bersyukur target PAT di Kabupaten Kebumen terus dikejar melalui gerakan tanam atau percepatan tanam yang dilakukan secara terus menerus," katanya.

Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Teguh Yuliono menyampaikan terimakasih atas perhatian besar PJ PAT Leli Nuryati terhadap pemenuhan target PAT. Dia mengatakan saat ini luasan pat yang sudah dikerjakan menacapai 1.661 hektare.

"Kita akan laksanakan semua termasuk yang ABT juga akan kita laksanakan. Saya bersyukur target PAT bisa kita selesaikan 100 persen," katanya.

Perwira Seksi Teritorial (Pasiter 0709) Kebupaten Kebumen, Kuntara mendukung penuh upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan lewat pengerjaan PAT di Jawa Tengah. Dia pun mengaku sudan mengerahkan jajaran Babinsa untuk mendampingi petani setiap hari.

"Kami Mensupport kegiatan PAT dan Alhamdulillah para Babinsa setiap hari diterjunkan. Mereka diwajibkan terjun langsung membantu kelompok tani jadi mana ada kesulitan baik BBM maupun yang lain-lain akan kita proses," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah terus menggenjot percepatan produksi melalui program perluasan areal tanam PAT dan pompanisasi sebagai solusi cepat meningkatkan indeks pertanaman dari yang hanya satu kali menjadi dua bahkan tiga kali dalam setahun.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) disaat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia. Lewat program tersebut, Amran yakin Indonesia mampu meningkatkan produksi secara maksimal.

"Pompanisasi sudah kita distribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga lumbung pangan dunia," jelasnya.

Baca Juga: Dorong Regenerasi Petani, Kementan Jalin Kerjasama dengan Pemkab Hulu Sungai Selatan

Selanjutnya: Bandara Dhoho Kediri Diresmikan: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN

Menarik Dibaca: Download Logo Hari Santri 2024 Lengkap Beserta Makna dan Filosofinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti