Pusat riset Bukalapak beroperasi tengah tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk bisa menghadapi persaingan bisnis e-commerce yang kian ketat, Bukalapak punya kiat sendiri.

Menurut CEO dan Founder Bukalapak Achmad Zaky, pihaknya tidak akan fokus pada kompetisi. Tapi lebih fokus cara mengoptimalkan pengguna dan produk yang ada di Bukalapak sendiri.

Oleh sebab itu, pada 2018 ini, Bukalapak berencana membuka pusat riset yang berlokasi di Bandung. Pada pusat riset ini, nantinya Zaky ingin adanya pengembangan teknologi mengenai mechime learning, drone delivery, internet of thing (iot), block chain, dan sebagainya.


Adapun alasan Bukalapak membuka lembaga riset ini agar dapat menangkal dan membuat produk inovator. “Selama ini kami selalu telat, kenapa diluar duluan? karena mereka riset,” kata Zaky pada Rabu (10/1).

Bukalapak akan membuka lembaga riset di Bandung. Lantaran Bandung banyak bercokop institusi teknologi, seperti ITB, Itenas, ITHB, Unikom, Unpar, Maranatha, IT Telkom, Polban dan lainnya.

Pihaknya sudah berdiskusi dengan dosen ITB dan dekan di kampus Bandung untuk kolaborasi. Bahkan sudah menyampaikan kerja sama dengan Walikota untuk bikin smart city.

“Investasinya cukup signifikan. Target kami adalah 30%-50% tenaga engeering ada disana. Sekarang sudah ada 20 tenaga ahli yang kantor disana. Kami akan ekspansi kantor di situ,” papar Zaky.

Pusat riset ini akan dibangun di lahan seluas 4.000-5.000 m2. Targetnya pada pertengahan 2018 ini, bangunan riset ini sudah rampung. Zaky berharap dapat meningkatkan jumlah tenaga engineering Bukalapak hingga 200 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon