KONTAN.CO.ID - Meski sudah tenar kancah dunia internasional, kerajinan wayang golek ini tak berhasil memikat perhatian generasi muda. Menurut Endih Sugandi, perajin wayang golek di Loji, Bogor Barat, anak muda enggan meneruskan budaya ini karena proses pembuatan yang cukup rumit dan butuh ketekunan. Endih pun belum menurunkan keahlian membuat wayang ini pada anaknya. Dia melihat, sang anak terlihat tak antusias dengan produksi wayang golek. Asal tahu saja, pembuatan wayang khas tanah Pasundan ini masih tradisional. Perkakas yang digunakan sangat sederhana dan mengandalkan ketrampilan tangan alias handmade.
Sepuluh tahun menekuni profesi sebagai perajin wayang golek, tak ada kendala yang didapati oleh Endih. Supaya pewarnaan sempurna, dia selalu menjaga emosinya saat bekerja. Ada sekitar 15 perajin di Kelurahan Loji, Bogor Barat. Namun, tak tercium aroma persaingan antar perajin. Mereka justru saling bekerjasama untuk menyelesaikan pesanan. Enday Media, perajin wayang golek lainnya juga menyatakan babwa regenerasi perajin wayang golek sangat terbatas. Untuk mengundang ketertarikan, dia pun membuka diri kepada siapapun yang hendak belajar. Kini, Enday mulai menularkan ilmunya pada sang anak sembari berharap kelak ada yang meneruskan usaha ini. Berbeda dengan Endih, Enday melihat tingginya curah hujan di Bogor belakangan ini sebagai kendala. Kurangnya sinar matahari menghambat proses pengeringan kayu lame. Tidak ingin produksi terhambat, dia pun menggunakan oven untuk mengeringkan kayu. "Kalau tidak ada matahari kami menggunakan oven untuk mengejar tenggat waktu produksi," katanya. Sekedar info, kayu tersebut wajib dikeringkan dengan sempurna sebelum proses pemotongan dan pengukiran. Tujuannya untuk menghindari munculnya jamur. Selain membuat wayang, Enday juga fokus menjalankan pemasaran. Untuk mempromosikan pusat produksi wayang golek ini dia menjalin kerjasama dengan pengelola travel, kedutaan besar, dan lainnya. Dia mengaku kepopuleran Loji di kalangan wisatawan asing sebagai dampak promosi mulut ke mulut dari para pelancong sendiri. Alhasil, tidak hanya mendapatkan kunjungan saja, dia pun juga kerap mengirimkan wayang ke pelanggannya yang berada di luar negeri.
Agar konsumen tidak kapok, Enday juga memberikan garansi produknya. Misalnya, dia akan mengganti barang bila tidak sampai ke tujuan. Enday pun mengaku tak bersaing dengan sesama perajin. Mereka saling bekerjasama dalam memenuhi permintaan dari konsumen. Pasalnya, mereka selalu berusaha memenuhi pesanan itu sesuai dengan tenggat waktu yang telah disepakati.
(Selesai) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Johana K.