Puskaptis tantang lembaga survei bubar jika salah



JAKARTA. Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid menyatakan siap jika lembaganya dibubarkan karena hasilquick count yang dilakukannya meleset dari hasil penetapan resmi Komisi Pemilihan Umum. Ia meminta lembaga survei lain yang menghasilkan hitung cepat berbeda juga melakukan hal yang sama jika nantinya berbeda dari hasil yang ditetapkan KPU."Puskaptis meminta seluruh lembaga survei yang kemarin mengikuti quick count untuk kita duduk bareng, siap diaudit dan pertanggungjawabkan hasil itu. Kalau salah, ya siap dibubarkan," ujar Husin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/7).Husin mempertanyakan tudingan Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia yang menyatakan bahwa hitung cepat yang dilakukan oleh Puskaptis keliru. Menurut Husin, tudingan tersebut tidak beralasan karena tidak ada bukti data yang kuat menyatakan bahwa lembaganya menampilkan hasil yang salah."Kalau Puskapol UI mengevaluasi kami, harus head to head. Kami sudah lakukan quick count, mana quick count Anda?" ujarnya.Husin mengatakan, Puskaptis bersedia duduk bersama lembaga survei untuk menjalani audit penelitian oleh lembaga audit independen. Ia mengatakan, Puskaptis siap dibubarkan jika terbukti hasil hitung cepatnya berbeda dari hasil real count oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli 2014."Wasitnya pasti KPU, kan. Puskaptis siap dibubarkan. Begitu juga kalau delapan lainnya (yang berbeda hasil) salah, siap dibubarkan," kata Husin.Seusai pemungutan suara pemilu presiden 9 Juli 2014, Puskaptis menyatakan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa unggul dengan 52,05%, sementara pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memeroleh 47,95%. Adapun Litbang Kompas menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-JK unggul dengan 52,34% dan Prabowo-Hatta sebesar 47,66%. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia