JAKARTA. PT Pupuk Srwidijaja (Pusri Holdings) sudah mendapatkan izin ekspor pupuk dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) sejak bulan Juli 2010 lalu. Dus, Pusri mematok adanya tambahan pendapatan perseroan dari ekspor pupuk tersebut sebesar US$ 189 juta. Direktur Utama PT Pupuk Srwidijaja (Pusri Holdings), Arifin Tasrif mengatakan, BUMN pupuk itu sudah mendapatkan kuota ekspor pupuk sebesar 700.000 ton pada tahun ini. Toh, meski kuota ekspor tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu, namun tak serta-merta meraup pendapatan yang lebih besar. Pasalnya, harga ekspor pupuk (harga FOB) tahun ini menyusut dibandingkan tahun lalu. Sebagai perbandingan, tahun lalu BUMN pupuk berhasil mendapatkan harga US$ 300 per ton dengan kuota 478.000 ton. Sedangkan pada tahun ini, Arifin memperkirakan harga ekspor hanya berada di level US$ 260 hingga US$ 270 per ton.Arifin bilang, izin ekspor untuk Pusri tahun ini terbagi menjadi dua tahap; dengan masing-masing kuota sebesar 350.000 ton. Nah, untuk tahap pertama ini, ekspor dilakukan pada bulan Agustus 2010 ini. Tujuan ekspor pupuk adalah beberapa negara di Asia seperti India, Filipina, Thailand dan Vietnam."Kami masih memiliki stok pupuk 1 juta lebih, kemudian mendapatkan ijin ekspor sebesar 700.000 ton dan stok cadangan untuk di dalam negeri sebesar 500.000 ton," kata Arifin, akhir pekan lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pusri patok pendapatan tambahan US$ 189 juta
JAKARTA. PT Pupuk Srwidijaja (Pusri Holdings) sudah mendapatkan izin ekspor pupuk dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) sejak bulan Juli 2010 lalu. Dus, Pusri mematok adanya tambahan pendapatan perseroan dari ekspor pupuk tersebut sebesar US$ 189 juta. Direktur Utama PT Pupuk Srwidijaja (Pusri Holdings), Arifin Tasrif mengatakan, BUMN pupuk itu sudah mendapatkan kuota ekspor pupuk sebesar 700.000 ton pada tahun ini. Toh, meski kuota ekspor tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu, namun tak serta-merta meraup pendapatan yang lebih besar. Pasalnya, harga ekspor pupuk (harga FOB) tahun ini menyusut dibandingkan tahun lalu. Sebagai perbandingan, tahun lalu BUMN pupuk berhasil mendapatkan harga US$ 300 per ton dengan kuota 478.000 ton. Sedangkan pada tahun ini, Arifin memperkirakan harga ekspor hanya berada di level US$ 260 hingga US$ 270 per ton.Arifin bilang, izin ekspor untuk Pusri tahun ini terbagi menjadi dua tahap; dengan masing-masing kuota sebesar 350.000 ton. Nah, untuk tahap pertama ini, ekspor dilakukan pada bulan Agustus 2010 ini. Tujuan ekspor pupuk adalah beberapa negara di Asia seperti India, Filipina, Thailand dan Vietnam."Kami masih memiliki stok pupuk 1 juta lebih, kemudian mendapatkan ijin ekspor sebesar 700.000 ton dan stok cadangan untuk di dalam negeri sebesar 500.000 ton," kata Arifin, akhir pekan lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News