JAKARTA. Produsen batubara tengah gundah gulana lantaran kapal-kapal pengangkut batubara banyak yang gulung tikar alias bangkrut. Mereka harus memutar otak agar batubara hasil produksi bisa terdistribusi dengan cepat. Gulung tikarnya kapal pengangkut itu terjadi saat harga batubara menyentuh di bawah US$ 50 per ton. Saat itu para produsen menahan produksi dan menyetop order kapal pengangkut. Walhasil, perusahaan kapal pengangkut terpaksa menutup usaha. Nah, ketika harga batubara terus naik, produsen batubara harus segera mencari kapal pengangkut. Apa strategi mereka agar distribusi tetap lancar? Adib Ubaidillah, Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk menyatakan, saat ini Bukit Asam sudah mendapatkan penambahan gerbong dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Putar otak agar batubara bisa sampai tujuan
JAKARTA. Produsen batubara tengah gundah gulana lantaran kapal-kapal pengangkut batubara banyak yang gulung tikar alias bangkrut. Mereka harus memutar otak agar batubara hasil produksi bisa terdistribusi dengan cepat. Gulung tikarnya kapal pengangkut itu terjadi saat harga batubara menyentuh di bawah US$ 50 per ton. Saat itu para produsen menahan produksi dan menyetop order kapal pengangkut. Walhasil, perusahaan kapal pengangkut terpaksa menutup usaha. Nah, ketika harga batubara terus naik, produsen batubara harus segera mencari kapal pengangkut. Apa strategi mereka agar distribusi tetap lancar? Adib Ubaidillah, Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk menyatakan, saat ini Bukit Asam sudah mendapatkan penambahan gerbong dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).