Putaran keenam perundingan IEU-CEPA, Indonesia tekankan akses pasar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menekankan pembahasan akses pasar dalam putaran keenam perundingan Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Akses pasar tersebut dinilai menjadi poin yang maju secara substansial dalam perundingan. Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah melakukan pertukaran penawaran untuk akses pasar jasa serta investasi.

“Di berbagai perundingan, akses pasar adalah salah satu isu utama yang menentukan arah perundingan secara keseluruhan," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemdag) Iman Pambagyo dalam keterangan tertulis, Rabu (17/10).

Kemajuan tersebut diharapkan dapat menjadi momentum untuk akselerasi selesainya IEU-CEPA. Selain itu kedua pihak juga melengkapi pertukaran penawaran barang yang telah dilakukan pada perundingan sebelumnya.

IEU-CEPA merupakan target terbesar Indonesia dalam perjanjian dagang. Populasi EU yang tinggi memperlihatkan potensi perdagangan yang tinggi untuk menumbuhkan ekspor Indonesia.

"Perundingan IEU CEPA adalah salah satu prioritas Indonesia saat ini mengingat besarnya perekonomian dan pasar UE," terang Iman.

Selain itu perjanjian dengan UE pun dinilai Iman memiliki kesempatan untuk pengembangan ke berbagai daerah lainnya. Oleh karena itu Iman optimis IEU-CEPA akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selain itu perjanjian dagang juga akan memberi kesempatan pada usaha kecil menengah (UKM) serta membuka lapangan kerja dengan hadirnya industri berorientasi ekspor. Perjanjian dagang juga akan meningkatkan kualitas Indonesia dalam rantai suplai internasional.

IEU-CEPA ditargetkan dapat selesai secara substansial pada semester pertama 2019. "Meski begitu kedua pihak menginginkan perjanjian yang kredibel dan saling menguntungkan," jelas Iman.

Asal tahu saja, total perdagangan Indonesia demgan UE tahun 2017 naik 14,%. Total perdagangan Indonesia dengan UE pada tahun 2017 mencapai US$ 28,8 miliar.

Indonesia juga mengalami surplus perdagangan dengan UE sebesar US$ 3,8 miliar. Angka tersebut didapat dari ekspor Indonesia ke UE sebesar US$ 16,3 miliar, sedangkan impor dari UE ke Indonesia sebesar US$ 12,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat