MOSKOW. Rusia setuju menghapus 90% atau senilai US$ 32 miliar utang Kuba. Ini merupakan hasil pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Raul Castro, di Havana, Kuba, kemarin (12/7).Utang tersebut merupakan utang lama yang terjadi di era Soviet. Dua perusahaan energi raksasa Rusia yang akan melakukan penghapusan utang ini yaitu Rosneft OAO dan Inter RAO and RusHydro, dan telah disetujui parlemen Rusia dua hari sebelum kunjungan tersebut. Lewat langkah ini, Putin ingin mempererat kerjasama dengan Kuba, aliansinya di masa Perang Dingin. Inter RAO misalnya saat ini memiliki proyek dengan perusahaan listrik Kuba Union Electrica senilai 1,2 miliar euro. "Kami bangga dengan pengalaman kerjasama bilateral ini," kata Putin. Dia mengatakan, siap meningkatkan lagi kerjasama bilateral yang terus melambat sejak tahun 1990. Di bawah perjanjian ini, Kuba hanya akan membayar sisa utang sebesar US$ 3,5 miliar selama sepuluh tahun. Utang itu dibayarkan ke akun khusus yang dibuka bank pemerintah Rusia Vnesheconombank (VEB) di Bank Nasional Kuba. Dana itu akan digunakan VEB untuk mendanai berbagai proyek di Kuba. Kuba juga mengizinkan Rusia mendirikan stasiun sistem navigator satelit Glonass di negara ini, yang berada sekitar 145 kilometer dari selatan Florida, Amerika Serikat (AS).Raul Castro, yang berjanji lengser dari jabatannya pada tahun 2018 mendatang, mencoba menyegarkan kembali kerjasama dengan negara aliansi, sementara negara pendukung ekonominya, Venezuela sedang mengalami masalah ekonomi dan protes anti-pemerintah.Kuba mendapat subsidi minyak mentah 90.000 barel per hari dari Venezuela di tahun 2013 berdasarkan data perusahaan minyak Petroleos de Venezuela SA. Mencoba berpihak pada Rusia, Kuba menjadi salah satu negara yang mendukung Crimea lepas dari Ukraina dan bergabung ke Rusia.Putin berencana mengunjungi Argentina dan Brasil dalam beberapa hari mendatang, melengkapi kunjungannya ke negara Amerika Latin.
Putin ampuni 90% utang Kuba
MOSKOW. Rusia setuju menghapus 90% atau senilai US$ 32 miliar utang Kuba. Ini merupakan hasil pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Raul Castro, di Havana, Kuba, kemarin (12/7).Utang tersebut merupakan utang lama yang terjadi di era Soviet. Dua perusahaan energi raksasa Rusia yang akan melakukan penghapusan utang ini yaitu Rosneft OAO dan Inter RAO and RusHydro, dan telah disetujui parlemen Rusia dua hari sebelum kunjungan tersebut. Lewat langkah ini, Putin ingin mempererat kerjasama dengan Kuba, aliansinya di masa Perang Dingin. Inter RAO misalnya saat ini memiliki proyek dengan perusahaan listrik Kuba Union Electrica senilai 1,2 miliar euro. "Kami bangga dengan pengalaman kerjasama bilateral ini," kata Putin. Dia mengatakan, siap meningkatkan lagi kerjasama bilateral yang terus melambat sejak tahun 1990. Di bawah perjanjian ini, Kuba hanya akan membayar sisa utang sebesar US$ 3,5 miliar selama sepuluh tahun. Utang itu dibayarkan ke akun khusus yang dibuka bank pemerintah Rusia Vnesheconombank (VEB) di Bank Nasional Kuba. Dana itu akan digunakan VEB untuk mendanai berbagai proyek di Kuba. Kuba juga mengizinkan Rusia mendirikan stasiun sistem navigator satelit Glonass di negara ini, yang berada sekitar 145 kilometer dari selatan Florida, Amerika Serikat (AS).Raul Castro, yang berjanji lengser dari jabatannya pada tahun 2018 mendatang, mencoba menyegarkan kembali kerjasama dengan negara aliansi, sementara negara pendukung ekonominya, Venezuela sedang mengalami masalah ekonomi dan protes anti-pemerintah.Kuba mendapat subsidi minyak mentah 90.000 barel per hari dari Venezuela di tahun 2013 berdasarkan data perusahaan minyak Petroleos de Venezuela SA. Mencoba berpihak pada Rusia, Kuba menjadi salah satu negara yang mendukung Crimea lepas dari Ukraina dan bergabung ke Rusia.Putin berencana mengunjungi Argentina dan Brasil dalam beberapa hari mendatang, melengkapi kunjungannya ke negara Amerika Latin.