Putin Isyaratkan Rusia Bersedia Tukar Wilayah dalam Kesepakatan dengan Ukraina



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan kepada sejumlah pengusaha papan atas Rusia bahwa Moskow kemungkinan terbuka untuk pertukaran terbatas wilayah yang saat ini dikuasai pasukan Rusia di Ukraina.

Namun, Putin menegaskan bahwa seluruh wilayah Donbas harus berada di bawah kendali Rusia, demikian dilaporkan surat kabar Kommersant, Kamis (26/12/2025).

Jurnalis Kremlin Kommersant, Andrei Kolesnikov, melaporkan bahwa Putin memaparkan rincian rencana tersebut dalam pertemuan larut malam di Kremlin pada 24 Desember dengan para pengusaha terkemuka Rusia.


Baca Juga: 55% Warga Rusia Prediksi Perang Usai 2026 di Tengah Tekanan Ekonomi

“Vladimir Putin menegaskan bahwa pihak Rusia masih siap membuat konsesi sebagaimana yang ia sampaikan di Anchorage. Dengan kata lain, bahwa ‘Donbas adalah milik kami’,” tulis Kommersant.

Menurut laporan tersebut, Putin menginginkan penguasaan penuh atas Donbas, namun di luar wilayah itu pertukaran sebagian wilayah dari pihak Rusia tidak dikesampingkan.

Ukraina dan AS Belum Sepakat Soal Donbas dan PLTN Zaporizhzhia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dalam pernyataan kepada wartawan yang dirilis kantornya pada Rabu, mengatakan bahwa delegasi Ukraina dan Amerika Serikat telah mendekati finalisasi rencana perdamaian 20 poin dalam perundingan yang berlangsung di Miami akhir pekan lalu.

Namun, Zelenskiy menegaskan bahwa Ukraina dan Amerika Serikat belum menemukan titik temu terkait tuntutan agar Kyiv menyerahkan bagian Donbas yang masih dikuasai Ukraina.

Baca Juga: Dokumen Rahasia AS Ungkap Ambisi Lama Putin terhadap Ukraina

Selain itu, belum ada kesepakatan mengenai masa depan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, yang saat ini berada di bawah kendali pasukan Rusia.

Peran AS dan “Kesepahaman” Anchorage

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali berjanji akan mengakhiri konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II. Utusannya, Steve Witkoff, bersama menantunya Jared Kushner, dilaporkan terlibat dalam negosiasi dengan Rusia, Ukraina, serta sejumlah negara Eropa.

Rincian lengkap proposal Amerika Serikat belum diungkap ke publik. Namun, pejabat Rusia berulang kali merujuk pada adanya “kesepahaman” yang dicapai antara Putin dan Trump dalam pertemuan puncak di Anchorage, Alaska, pada Agustus lalu.

Rusia Tegaskan Tuntutan atas Donbas

Menurut estimasi Rusia, Moskow saat ini menguasai seluruh wilayah Krimea yang dianeksasi pada 2014, sekitar 90% wilayah Donbas, 75% wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, serta sebagian kecil wilayah Kharkiv, Sumy, Mykolaiv, dan Dnipropetrovsk.

Baca Juga: Jet Polandia Cegat Pesawat Pengintai Rusia di Laut Baltik

Pada 19 Desember, Putin menyatakan bahwa kesepakatan damai harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang ia tetapkan pada 2024, yakni Ukraina menarik pasukannya dari seluruh wilayah Donbas, Zaporizhzhia, dan Kherson, serta secara resmi meninggalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.

PLTN Zaporizhzhia dan Isu Kerja Sama AS–Rusia

Kommersant juga melaporkan bahwa Putin mengangkat isu PLTN Zaporizhzhia, fasilitas nuklir terbesar di Eropa, dalam pertemuannya dengan para pengusaha.

Menurut laporan tersebut, Putin menyebut bahwa pengelolaan bersama Rusia–Amerika Serikat atas PLTN Zaporizhzhia sedang dibahas.

Selain itu, Putin mengatakan Amerika Serikat menunjukkan ketertarikan terhadap aktivitas penambangan kripto di sekitar fasilitas tersebut, serta mengusulkan agar listrik dari PLTN itu sebagian digunakan untuk memasok kebutuhan Ukraina.

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dalam apa yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus”, sebuah konflik yang hingga kini masih berlangsung dan menjadi pusat ketegangan geopolitik global.

Selanjutnya: Kartu BPJS Ketenagakerjaan Hilang? Ini Cara Klaim Digital & Fisik

Menarik Dibaca: Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lampaui Jumlah Penonton Film Agak Laen Pertama