Putin Jamin Pasokan Energi ke India di Tengah Tekanan Barat dan Ancaman Sanksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan dua hari ke India, kunjungan pertama dalam empat tahun sejak pecahnya perang Ukraina.

Lawatan ini menarik perhatian global, terutama karena tekanan kuat dari Amerika Serikat dan Eropa agar India mengurangi impor minyak mentah Rusia. Namun, Putin datang ke New Delhi dengan pesan tegas: Moskow tidak akan menghentikan pasokan energi ke India.

Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Narendra Modi di Hyderabad House, Putin menegaskan komitmen jangka panjang Rusia terhadap kebutuhan energi India.


“Rusia adalah pemasok terpercaya minyak, gas, batu bara, dan semua kebutuhan energi bagi pembangunan India,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Rusia akan “melanjutkan pengiriman energi tanpa gangguan untuk ekonomi India yang tumbuh pesat”.

Baca Juga: Harga Beras Thailand Meroket Akibat Banjir, India-Vietnam Turun

Jaminan tersebut menjadi salah satu tema utama kunjungan, di tengah sorotan terhadap cara India menyeimbangkan otonomi strategis di tengah persaingan geopolitik.

Putin: Hubungan dengan Modi “Profesional dan Personal”

Putin mengawali pernyataannya dengan menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diterimanya di New Delhi.

“Saya berterima kasih kepada Presiden Droupadi Murmu, sahabat saya PM Modi, dan rakyat India atas sambutan hangat. Pembicaraan kami mengenai Kemitraan Strategis Istimewa sangat bermanfaat,” katanya.

Ia menggambarkan hubungannya dengan Modi sebagai lebih dari sekadar diplomasi, melainkan hubungan “profesional dan personal” yang terbangun selama bertahun-tahun kerja sama.

India–Rusia Teken Visi Ekonomi 2030, Fokus pada Perdagangan dan Inovasi

India dan Rusia menandatangani Economic Cooperation Agreement hingga 2030 yang bertujuan memperluas perdagangan, investasi, dan inovasi.

PM Modi menyebut kunjungan Putin sebagai momen penting bagi 23rd India–Russia Bilateral Summit.

“Untuk memperkuat kerja sama ekonomi, kami menandatangani dokumen Vision 2030. Forum bisnis India–Rusia akan membuka peluang baru dalam co-production dan co-innovation,” katanya.

Baca Juga: Geger! Putin Nekad Kunjungi India 30 Jam di Tengah Ancaman Sanksi AS

Kedua negara juga mendorong perjanjian perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union.

Fasilitasi Mobilitas: India Siapkan Visa Gratis bagi Wisatawan Rusia

PM Modi mengumumkan kemudahan akses bagi wisatawan Rusia.

“Kami menandatangani dua perjanjian terkait pergerakan tenaga kerja… Wisatawan Rusia akan mendapatkan e-tourist dan visa kelompok gratis selama 30 hari,” ujarnya.

Hari Kedua: Sambutan Kenegaraan, Kunjungan ke Rajghat, dan Pembahasan Ukraina

Di hari kedua, Putin menerima sambutan kenegaraan di Rashtrapati Bhavan, kemudian berziarah ke Rajghat untuk menghormati Mahatma Gandhi.

Dalam pertemuan bilateral di Hyderabad House, Modi kembali menegaskan posisi India terhadap perang Ukraina.

India tidak “netral”, kata Modi, seraya menegaskan dukungan terhadap penghentian pertempuran dan penyelesaian damai.

Baca Juga: Kremlin Sebut Penurunan Impor Minyak Rusia oleh India Bersifat Sementara

Ia menambahkan bahwa pembicaraan rutin keduanya menunjukkan kedekatan dan saling percaya dalam hubungan bilateral.

Putin menyatakan Rusia juga membuka peluang penyelesaian diplomatik.

Agenda Ekonomi: Pertahanan, Energi, Infrastruktur dan Mineral

Pembicaraan kedua negara berfokus pada penandatanganan India–Russia 2030 Strategic Economic Roadmap meliputi:

  • Pertahanan

  • Energi

  • Infrastruktur

  • Perdagangan

  • Mineral

Di sektor pertahanan, India mendorong percepatan pengiriman S-400, mengangkat isu keterlambatan proyek Sukhoi, dan mengeksplorasi ketertarikan pada jet tempur Su-57.

Kedua negara diperkirakan menandatangani perjanjian:

  • Sistem rudal

  • Jet tempur

  • Reaktor nuklir modular kecil

Termasuk kemungkinan pembelian tambahan S-400 meski berpotensi memicu sanksi AS.

Bayang-bayang Sanksi AS dan Strategi India

Kunjungan Putin berlangsung saat India ingin menegaskan kemandirian kebijakan luar negerinya, menyusul kenaikan tarif 50% oleh Presiden AS Donald Trump yang dinilai bertujuan menekan hubungan India–Rusia.

Putin diperkirakan menonjolkan kerja sama minyak dan pertahanan.

Meski sanksi menciptakan ketidakpastian, kedua negara berupaya membangun mekanisme baru perdagangan energi. Rusia juga mencari cara meningkatkan impor produk India untuk memperkecil defisit perdagangan US$60 miliar per tahun.

Baca Juga: India Paksa Produsen Ponsel Pasang Aplikasi Keamanan Negara, Apple Berpotensi Menolak

Putin: “India Negara Besar, Bukan Koloni Inggris”

Dalam wawancara dengan India Today jelang kunjungan, Putin menegaskan kerja sama India–Rusia tidak diarahkan terhadap negara lain, tetapi berdasarkan kepentingan nasional.

“India adalah pemain global besar, bukan koloni Inggris,” katanya.

Ia memuji Modi sebagai sosok “dapat dipercaya dan tidak mudah dipengaruhi tekanan”.

Putin juga menegaskan:

  • 90% transaksi India–Rusia menggunakan mata uang nasional
  • Mata uang tunggal BRICS bukan prioritas jangka pendek

  • Kerja sama masa depan mencakup teknologi tinggi

  • Rusia mendukung negara Palestina merdeka

Agenda Hari Kedua: Pertemuan Tingkat Tinggi dan Jamuan Kenegaraan

Putin dijadwalkan menghadiri:

  • Pertemuan bilateral tingkat tinggi

  • Forum bisnis India–Rusia

  • Jamuan kenegaraan oleh Presiden Murmu pukul 21.30

Setelah itu, Putin akan kembali ke Moskow.

Selanjutnya: SP2DK Jadi Tagihan: Konsultan Desak Pemerintah Terbitkan Aturan Pengawasan Pajak

Menarik Dibaca: Apakah Berat Badan Bisa Turun dengan Jalan Kaki atau Tidak? Ini Jawabannya