Putin: Konflik agama bisa membara selama bertahun-tahun



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin mengatakan pada pertemuan dengan perwakilan komunitas agama pada Rabu (4/11), Rusia harus mencegah setiap provokasi yang berasal dari perbedaan keyakinan, 

“Seperti yang kita lihat, situasi di negara-negara tertentu rumit, dan kita bisa melihat kegiatan berbagai provokator. Mereka, yang di bawah kedok kebebasan berekspresi, menyinggung perasaan orang beriman, dan mereka yang menggunakannya sebagai alasan untuk membenarkan kekerasan dan intoleransi mungkin terjadi," katanya.

Menurut Putin, hasilnya sama, karena konflik berkembang di masyarakat sebagai bola salju dan bisa membara selama bertahun-tahun bahkan dekade".


"Kita harus, harus melakukan yang terbaik bersama untuk mengesampingkan secara prinsip skenario seperti itu di negara kita," ujar dia seperti dikutip TASS.

Baca Juga: Putin: Rusia lakukan segala daya untuk akhiri konflik Armenia-Azerbaijan

Pemimpin agama memainkan peran khusus

Presiden Rusia percaya, para pemimpin agama Rusia memainkan peran khusus dalam harmonisasi hubungan antaretnis dan antaragama untuk mencegah ekstremisme juga terorisme.

"Orang-orang memperhatikan pendapat Anda, kata-kata Anda, dan ini sangat penting ketika posisi bulat Anda dan kepatuhan yang jelas terhadap nilai-nilai perdamaian, kebaikan dan belas kasihan disuarakan," kata Putin.

Selain itu, Putin bilang, perwakilan dari semua agama berkontribusi dalam perjuangan bersama melawan penyebaran penyakit berbahaya, Covid-19. 

"Anda mempersatukan mereka yang tidak tetap acuh tak acuh dan yang, bersama para klerus, melakukan pekerjaan sukarela yang mulia, mendukung mereka yang membutuhkan bantuan dan perhatian, terlepas dari etnis atau keyakinan mereka, "tegasnya.

Baca Juga: Jokowi kecam pernyataan Presiden Prancis yang dianggap melukai umat Islam

Putin mencontohkan, pendeta bekerja dan sangat dekat dengan pasien virus corona dan terkadang mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk mendukung tetangga.

"Sayangnya, ada kasus tragis ketika mereka meninggal dan melakukan ini tanpa pamrih dalam menjalankan tugas pastoral mereka. Gratis, bukan untuk uang," tambah Putin.

"Yang utama bagi kita adalah nilai absolut dari setiap kehidupan manusia, dan pilihan ini sebagian besar dipengaruhi oleh nilai-nilai yang menjadi landasan semua agama tradisional di Rusia, yaitu Ortodoksi dan agama Kristen lainnya, Islam, Budha dan Yudaisme," kata Putin.

Selanjutnya: ISIS klaim bertanggung jawab atas serangan di Wina yang tewaskan 4 orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan