Putin Memuji Niat China untuk Membantu Menyelesaikan Konflik di Ukraina



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin memuji niat baik Presiden China Xi Jinping untuk membantu menyelesaikan konflik di Ukraina. Kedua pemimpin dijadwalkan untuk bertemu pada hari Senin (20/3) di Moskow.

Jelang kunjungan, Putin pada hari Minggu (19/3) mengatakan bahwa saat ini hubungan antara China dan Rusia sedang berada pada titik tertinggi.

"Kualitas hubungan antara Moskow dan Beijing lebih tinggi daripada persatuan politik dan militer era Perang Dingin. Saya memiliki harapan tinggi dari pembicaraan dengan Tuan Xi," kata Putin, seperti dikutip The Straits Times.


Lebih lanjut, Putin mengaku sangat yakin bahwa China akan mampu memberikan dorongan baru yang kuat untuk kerja sama bilateral secara keseluruhan.

Baca Juga: Rusia Menyebut Ukraina Masih Enggan Merundingkan Upaya Perdamaian

Putin juga secara khusus menyambut niat baik Xi yang berharap bisa memainkan peran penting dalam menghadirkan perdamaian di Ukraina.

"Saya menyambut kesediaan China untuk memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan di Ukraina. Saya berterima kasih kepada Beijing atas sikapnya yang seimbang terhadap peristiwa-peristiwa di Ukraina dan pemahamannya tentang latar belakang konflik dan alasan sebenarnya di baliknya," lanjut Putin.

Sejauh ini Putin memang cukup terbuka untuk upaya penyelesaian krisis Ukraina dengan cara politik-diplomatik. Namun, pihak Ukraina diklaim selalu menghindari pembicaraan damai.

Baca Juga: Russophobia Disebut Jadi Alasan Rusia & Ukraina Tidak Mungkin Berdamai

Presiden Ukraina Vlodomyr Zelensky telah mengeluarkan dekrit pada September lalu yang melarang negosiasi apa pun dengan Rusia. Di saat yang sama, Ukraina dan para pendukungnya di Barat terus menyuarakan bahwa Rusia harus dikalahkan di medan perang.

Selain itu, faktor Russophobia dinilai jadi salah satu penyebab perdamaian dua negara menjadi mustahil.

Diskriminasi etnis Rusia di Ukraina adalah salah satu pemicu invasi, atau oleh Presiden Vladimir Putin disebut sebagai operasi militer khusus.

Putin memprediksi Ukraina akan melakukan genosida terhadap penduduknya yang berasal dari Rusia atau berbicara dengan bahasa Rusia. Dia melihat bahwa Russophobia atau ketakutan terhadap Rusia dan budayanya telah membuat Ukraina selalu berpandangan buruk.