Putin Mengakui Ada Kegagalan pada Misi di Ukraina, Tapi Menolak untuk Mundur



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Setelah hampir satu tahun, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya mengakui ada sejumlah kegagalan dalam operasi militernya di Ukraina. Meskipun demikian, Putin bertekad untuk tidak mundur.

Pernyataan Putin pada hari Rabu (21/12) menjawab kritik yang mengatakan bahwa upaya perangnya di Ukraina telah kekurangan sumber daya dasar yang diperlukan untuk menang.

"Itu valid," tegas Putin, seperti dikutip New York Times.

Baca Juga: Bank Dunia Sepakat Berikan Bantuan Finansial Baru Senilai US$610 Juta untuk Ukraina

Dalam pidatonya di Kementerian Pertahanan Rusia tersebut, Putin turut menandai daftar area yang harus diperbaiki oleh militernya. Putin juga meminta drone dimanfaatkan dengan maksimal untuk memperlancar arus informasi.

"Drone harus dapat mengkomunikasikan informasi penargetan melalui saluran terenkripsi secara real time. Militer perlu meningkatkan sistem komando dan kontrol serta kemampuannya untuk menyerang balik artileri musuh," lanjutnya.

Di luar itu, Putin juga meminta agar keperluan pendukung seperti perlengkapan medis, makanan, ransum kering, seragam, alas kaki, helm pelindung, dan rompi antipeluru terus diperhatikan.

Baca Juga: PBB Berharap Negara-Negara Segera Mengirim Bantuan Militer ke Haiti

Meski mengakui adanya berbagai kegagalan dalam misinya di Ukraina, namun Putin mengatakan bahwa Rusia akan terus berjuang. Dengan percaya diri, Putin menyebut Rusia tidak memiliki batasan dalam hal pembiayaan.

"Kita tidak memiliki batasan dalam hal pembiayaan. Rusia pada akhirnya akan menang di Ukraina. Negara dan pemerintah menyediakan semua yang diminta tentara, diminta semuanya," kata Putin.

Untuk membakar semangat prajurit, Putin lagi-lagi membandingkan tentara Rusia yang bertempur di Ukraina dengan para pahlawan menghalau pasukan Napoleon Bonaparte pada tahun 1812 dan mengalahkan Adolf Hitler pada tahun 1945.

"Tidak peduli berapa banyak dukungan senjata yang didapat Ukraina, dan terlepas dari masalah militer Rusia, Kremlin tetap bertekad untuk menang pada akhirnya," pungkas Putin.