KONTAN.CO.ID - ANCHORAGE, ALASKA AS – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Alaska berlangsung dalam suasana konstruktif dan penuh saling menghormati. Putin menegaskan pertemuan tingkat tinggi ini merupakan momen penting setelah lebih dari empat tahun tanpa dialog langsung antara kedua negara.

“Pembicaraan kami berlangsung dalam suasana konstruktif dan penuh saling menghormati, dengan diskusi yang mendalam serta bermanfaat,” kata Putin dalam keterangan pers usai pertemuan di Joint Base Elmendorf-Richardson, Jumat (15/8).

Baca Juga: KTT Trump-Putin Berakhir Tanpa Kesepakatan, Perang di Ukraina Belum Usai

Jadi Sponsor Raya Run, Bank Raya Dorong Geliat Ekonomi Digital di Surabaya

Putin dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia Sabtu (16/8) menyebut logis jika pertemuan diselenggarakan di Alaska. “Meskipun negara kita dipisahkan oleh lautan, pada kenyataannya kita adalah tetangga yang dekat,” ujarnya.

Hubungan Titik Terendah

Putin mengakui hubungan bilateral Rusia dan Amerika Serikat sempat merosot ke titik terendah sejak Perang Dingin. “Itu adalah waktu yang lama. Periode yang lalu sangat sulit bagi hubungan bilateral, dan terus terang harus dikatakan bahwa hubungan itu merosot ke titik terendah sejak Perang Dingin,” ungkapnya.

Menurut Putin, kondisi tersebut merugikan kedua negara maupun dunia. Karena itu, ia menilai cepat atau lambat konfrontasi harus diganti dengan dialog langsung yang dipersiapkan secara serius.

Tonton: BREAKING NEWS! Detik-detik Trump Bertemu Vladimir Putin di Alaska

Dalam pertemuan ini, isu Ukraina menjadi salah satu pokok pembahasan. Putin mengapresiasi sikap Trump yang disebutnya menunjukkan keinginan untuk mendorong penyelesaian konflik tersebut.

“Sebagaimana diketahui, salah satu isu utama adalah situasi di sekitar Ukraina. Kami melihat adanya keinginan dari Pemerintah AS dan Presiden Trump secara pribadi untuk mendorong penyelesaian konflik Ukraina, termasuk komitmennya untuk memahami hakikat permasalahan dan akar penyebabnya,” kata Putin.

Putin menegaskan bagi Rusia, konflik Ukraina terkait dengan ancaman mendasar terhadap keamanan nasional. Ia juga menekankan bahwa rakyat Ukraina tetap dianggap sebagai bangsa bersaudara bagi Rusia.

“Semua yang terjadi adalah tragedi dan luka yang mendalam bagi kami. Karena itu, Rusia sungguh-sungguh berkepentingan untuk mengakhiri konflik ini,” tegasnya.

 Lebih lanjut, Putin menyatakan bahwa perdamaian berjangka panjang hanya dapat dicapai jika akar penyebab krisis diatasi secara menyeluruh. Menurutnya, semua kekhawatiran sah Rusia harus dipertimbangkan, termasuk pemulihan keseimbangan keamanan yang adil di Eropa dan dunia.

“Kami berharap bahwa pemahaman yang telah dicapai akan memungkinkan kita untuk mendekat pada tujuan tersebut dan membuka jalan menuju perdamaian di Ukraina,” pungkas Putin.