Putin Tegaskan Rusia Ingin Bermitra dengan Vietnam Bidang Energi dan Keamanan.



KONTAN.CO.ID - HANOI / MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan selama kunjungannya ke Vietnam pada hari Kamis bahwa Rusia tertarik untuk bermitra dengan negara Asia Tenggara tersebut dalam bidang energi dan keamanan.

Rusia, sebagai kekuatan energi, sumber daya alam, dan kekuatan nuklir utama, beralih ke Asia setelah Barat memberlakukan sanksi terhadap Moskow akibat konflik di Ukraina.

Sehari setelah menandatangani perjanjian pertahanan bersama dengan Korea Utara, Putin mengatakan bahwa Moskow dan Hanoi tertarik untuk membangun apa yang disebutnya sebagai arsitektur keamanan yang dapat diandalkan di wilayah Asia-Pasifik.


Baca Juga: Putin Tegaskan Rusia Siap Menghadapi Perang Nuklir

"Kami juga akan meningkatkan efisiensi kerja sama pada proyek-proyek ini di sektor energi dan gas untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan kami," ujar Putin.

Pemimpin Rusia itu menyampaikan komentar tersebut dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi bersama Presiden Vietnam, To Lam.

Putin mengatakan secara terpisah dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh bahwa Rusia siap untuk memasok LNG jangka panjang ke negara tersebut, menurut RIA Novosti.

Rusia telah lama berkerjasama dengan Vietnam di sektor minyak dan gas dengan perusahaan milik negara Zarubezhneft yang menjadi ujung tombak bisnis tersebut.

Baca Juga: Putin: Keluarga Rusia Setidaknya Harus Punya 2 Anak untuk Kelangsungan Etnis

Vietsovpetro, sebuah perusahaan patungan (JV) yang 49% dimiliki oleh Zarubezhneft dan sisanya oleh perusahaan minyak milik negara Vietnam, PetroVietnam, akan memproduksi 250 juta barel minyak mentah dari ladang lepas pantai Vietnam hingga Jumat, kata pemerintah Vietnam pada Selasa malam.

JV tersebut, yang telah melaporkan pendapatan sebesar $88 miliar sejak pembentukannya pada tahun 1981, namun menghadapi penurunan cadangan minyak di ladang-ladangnya, demikian pernyataan tersebut menyebutkan.

Menurut Kremlin, Zarubezhneft juga telah memperoleh izin investasi untuk pengembangan blok hidrokarbon lepas pantai 11-2, sementara produsen LNG terbesar Rusia, Novatek dan PetroVietnam telah menandatangani nota kesepahaman dan kerja sama.

Putin menulis dalam sebuah artikel opini yang diterbitkan pada hari Rabu di surat kabar Partai Komunis Vietnam bahwa Novatek "berencana untuk meluncurkan proyek-proyek gas alam cair (LNG) di Vietnam", tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Perusahaan pialang BCS berbasis Moskow mengatakan dalam sebuah catatan bahwa Novatek tidak akan mengumumkan proyek baru di Vietnam dalam tiga hingga lima tahun ke depan karena akan fokus pada proyek-proyek domestiknya di Arktik.

Editor: Syamsul Azhar