Putra Rajawali Kencana Baru Serap Capex Rp 4 Miliar di Semester I 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Putra Rajawali Kencana Tbk. (PURA) menyatakan baru menyerap capex sebesar Rp4 miliar dari total alokasi sebesar Rp20 miliar hingga paruh pertama 2024. 

Direktur Utama PURA Ariel Wibisono mengatakan besaran capex ini penggunaannya akan terus disesuaikan. Adapun hingga Juni 2024, Perseroan telah merealisasikannya untuk pengadaan peralatan armada. 

Ariel melanjutkan pada semester II 2024 ini Perusahaan masih terus fokus pada supply chain terutama portofolio komoditas pendukung produksi dan portofolio untuk barang jadi di sektor distribusi. 


Di semester II 2024 ini, PURA juga mengetahui hanya ada satu booster atau momentum event yaitu Hari Raya Natal dan Tahun baru di bulan Desember 2024. Mellihat hal tersebut, PURA memiliki strategi penambahan komoditas di sektor energi dan aneka kimia dasar pendukung supply chain smelter. 

Baca Juga: Ini Strategi Sokonindo Automobile untuk Dorong Pelaku Usaha Gunakan Kendaraan EV

Tak hanya itu, PURA juga turut mengoptimalkan sistem multimoda dengan kereta dan roro yang berkesinambungan dengan rantai pasok produksi dan distribusi. 

"Dengan demikian, hal ini membantu dalam efisiensi dalam ekosistem rantai pasok produsen," kata Ariel pada KONTAN, Selasa (20/8)

Sementara itu, di semester I 2024, PURA tercatat mengantongi pertumbuhan pendapatan dan penurunan laba bersih. Pendapatan PURA tercatat ada di angka Rp152,16 miliar atau naik 39,30% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp109,23 miliar. 

Sementara itu laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun 48,35% secara year to year menjadi Rp4,17 miliar dari Rp8,08  miliar. 

Adapun jumlah aset meningkat 3,59% year to date di angka Rp600,70 miliar, liabilitas turut naik 20,37% year to date menjadi Rp98,29 miliar dan ekuitas naik tipis juga sebesar 0,83% menjadi Rp502,41 miliar. 

Atas kinerja tersebut, Ariel menyebutkan PURA masih berupaya mengoptimalisasi volume angkutan dengan memakai skema multimoda. Jadwal kereta yang sudah disewa oleh PURA belum terisi secara maksimal, sedangkan biaya yang telah dikeluarkan sudah tercatat. 

"Namun di semester I 2024, terdapat faktor pendorong juga. Semester I adalah fase booster market di Indonesia khususnya domestic market, adanya Pemilu dilanjutkan Tahun Baru China dan Hari Raya Ramadhan menjadi pendorong peningkatan volume produksi dan volume pendistribusian karena daya beli masyarakat di semester I yang tinggi," paparnya. 

Tahun ini PURA menargetkan angka pendapatan sebesar Rp200 miliar. Ariel masih optimistis, Perseroan dapat mencapai angka yang ditargetkan sepanjang terus melaksanakan stretegi dengan penempatan poosisi dari awal di dalam rantai pasok produsen dan menambah portofolio stretagis komoditas dalam negeri. 

Ariel mengatakan, seiring dengan kelanjutan program pemerintah di bidang hilirisasi, Perseroan optimistis strategi yang dilancarkan akan membawanya pada pencapaian target Perusahaan. 

"PURA optimis dengan segala strategi yang dipilih, akan terlibat di dalam pertumbuhan industrial baru, baik di Jawa maupun di luar Jawa seperti Sumatera dan Sulawesi," ujar dia. 

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Gas Sektor Hilir, PGN Integrasikan Infrastruktur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati