Putu Sudiartana ditangkap usai bukber pimpinan KPK



JAKARTA. Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa mengaku sudah mendengar ihwal ditangkapnya koleganya di Komisi Hukum, I Putu Sudiartana, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Informasi didapat Desmond dari perbincangan di grup aplikasi bertukar pesan, WhatsApp, Komisi III DPR.   

"Kami mulai ada pertanyaan itu tadi malam sekitar pukul 12.00. Akbar Faisal (anggota Komisi III dari Fraksi Nasdem) bilang ada Komisi III terkena OTT, lalu semua anggota nimbrung," ujar Desmond saat dihubungi, Rabu (28/6).


Mereka pun mengaku heran dengan operasi tangkap tangan (OTT) tersebut. Sebab, setahu Desmond dan semua anggota Komisi III, Putu baru saja ikut acara buka bersama dengan pimpinan KPK semalam.

"Teman-teman di WhatsApp lihat Pak Putu akrab dengan pimpinan karena habis bukber. Kawan-kawan bilang ada apa? Kok habis senyum-senyum dan ketawa-ketawa dengan pimpinan KPK lalu ada apa," kata politisi Partai Gerindra itu.

Ia pun berharap KPK segera memberikan penjelasan lengkap terkait OTT tersebut agar tak jadi desas-desus di publik.

"Mudah-mudahan KPK bisa memberikan penjelasan. Dari tadi malam kan kayak ada hantu, desas-desus," kata dia.

Ruang kerja Putu Sudiartana disegel KPK pasca-operasi tangkap tangan, Selasa (28/6). Pantauan Kompas.com, Rabu pagi, ruang kerja Putu nomor 0906 di lantai 9 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, ditempel kertas segel dan garis batas KPK.

Menurut petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) yang bertugas di lantai 9, kemungkinan ruangan tersebut disegel pada Selasa malam.

Juru Bicara Partai Demokrat Rachlan Nasidik membenarkan Putu Sudiartana ditangkap KPK pada Selasa (29/6/2016) malam. Informasi yang dia terima, KPK menangkap Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat itu di kediaman Putu.

Namun, Rachlan mengaku belum mengetahui detail terkait kasus apa penangkapan tersebut. Pihaknya menunggu penjelasan resmi KPK.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengonfirmasi kabar penangkapan tersebut, tetapi enggan mengungkap detail identitas yang ditangkap maupun kasusnya. "Betul, nanti tunggu konpers (konferensi pers)," kata Agus.

(Nabilla Tashandra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia