Putus penyebaran corona, Ganjar: Perlu dibangun kesadaran masyarakat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan, untuk memutus penyebaran virus corona (Covid-19) kuncinya adalah membangun kesadaran bersama di tengah masyarakat.

Di antaranya, dengan pendekatan secara persuasif, edukatif serta pendekatan dengan menggunakan regulasi.

"Membangun kesadaran bersama, kuncinya ada di sana," ungkap Ganjar, dalam telekonferensi dengan BNPB, Selasa (19/5).

Baca Juga: Sebanyak 142 mahasiswa asal Jateng terjebak lockdown di Sudan

Ganjar mengatakan, ketika terjadi corona di wilayah di Jawa Tengah, dirinya menawarkan sejumlah pilihan kepada bupati dan/atau wali kota. Pilihan itu apakah daerah ingin menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

Jika ingin memilih menerapkan PSBB, Ganjar meminta Bupati dan/atau Walikota untuk menghitung beberapa aspek yang terdampak seperti aspek sosial.

Sebab, pemerintah daerah perlu memperhitungkan politik anggaran, logistik, keamanan, transportasi dan keamanan saat menerapkan PSBB. Kemudian, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

Meski begitu, Ganjar menyebutkan, dalam menerapkan PKM, penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 tetap dilakukan sesuai prosedur.

Ia mencontohkan, wilayah Semarang Raya yang saat ini menerapkan PKM. Selain itu, Kabupaten Banyumas yang membuat peraturan daerah serupa PSBB. Akan tetapi hal itu tetap dibarengi pengawasan dan kontrol kepala daerah.

Baca Juga: Usulkan pemotongan 50% gaji ASN golongan III ke atas, ini alasan Gubernur Ganjar

Ganjar menyebutkan, faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan adalah partisipasi aktif, kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mendukung upaya memutus penyebaran covid-19.

"Kalau prasyarat ini baik, kita sebenarnya tidak perlu apa-apa. Sebenarnya PSBB, pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) atau tidak ada apa-apa, pun sebenarnya dibutuhkan bagaimana literasi cukup tentang covid-19," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto