KONTAN.CO.ID - KARANGASEM. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan permukaan kawah Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, sudah retak. Kawah yang retak diperkirakan memiliki panjang kurang dari 100 meter. "Kawah memang sudah berubah karena semula kami tidak bisa mengamati solfatara, sekarang sudah bisa diamati," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu. Gede menuturkan, adanya retakan tersebut diketahui setelah dilakukan pemantauan udara yang dilakukan PVMBG bersama BNPB, Bupati Karangasem dan Dandim Karangasem. Menurutnya, dengan munculnya gas oksida belerang atau solfatara itu menandakan bahwa ada perubahan di kawah pada gunung setinggi 3.142 meter itu.
PVMBG: Kawah Gunung Agung sudah retak
KONTAN.CO.ID - KARANGASEM. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan permukaan kawah Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, sudah retak. Kawah yang retak diperkirakan memiliki panjang kurang dari 100 meter. "Kawah memang sudah berubah karena semula kami tidak bisa mengamati solfatara, sekarang sudah bisa diamati," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu. Gede menuturkan, adanya retakan tersebut diketahui setelah dilakukan pemantauan udara yang dilakukan PVMBG bersama BNPB, Bupati Karangasem dan Dandim Karangasem. Menurutnya, dengan munculnya gas oksida belerang atau solfatara itu menandakan bahwa ada perubahan di kawah pada gunung setinggi 3.142 meter itu.