PWON Akan Rights Issue buat Ekspansi



JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) akan menggelar aksi korporasi berupa penerbitan saham baru alias rights issue. Perusahaan pengembang properti ini akan menggunakan dana hasil aksi korporasi ini untuk membiayai penyertaan saham di PT Pakuwon Permai.

Demi memuluskan hajatan tersebut, PWON berencana melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). "Transaksi penyertaan saham ini merupakan transaksi material," kata Direktur PWON Omar Ishananto, dalam surat keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (2/2).

Rapat pemegang saham akan diselenggarakan pada 18 Maret nanti. Selain merupakan transaksi material, penyertaan saham ini merupakan transaksi afiliasi. Soalnya, pemegang saham PWON masih terkait Pakuwon Permai.


Pakuwon Permai adalah operator dan pengelola Supermal Pakuwon Indah (SPI). Sebenarnya, PWON yang mendapat perjanjian pembangunan dan pengelolaan SPI. Pada tahun 1996, PWON mengadakan perjanjian skema serah terima bangunan dengan PT Pakuwon Darma.

PWON akan membiayai dan membangun Supermal Pakuwon Indah dalam waktu dua tahun sejak Januari 1997. Setelah bangunan selesai, PWON akan menyerahkan kembali proyek ini kepada Pakuwon Darma dan PWON akan mendapatkan biaya pembangunan plus imbalan 5%.

Dalam perjanjian itu, Pakuwon Darma juga menunjuk PWON sebagai pengelola dan mengurus operasional Supermal Pakuwon Indah.

Imbalannya 1% dari pendapatan kotor Supermal. Namun, karena PWON tidak bisa memenuhi jadwal pembangunan Supermal, maka Pakuwon Darma memutuskan melanjutkan proyek supermal lewat anak usahanya, Pakuwon Permai, sejak November 2002 hingga rampung di tahun 2004.

Saat ini, Pakuwon Permai mengoperasikan pusat perbelanjaan Supermal Pakuwon Indah dan Pakuwon Trade Center. Lahannya seluas 180.000 meter persegi dan luas bangunan sekitar 245.000 meter persegi.

Nah, Pakuwon memilih skema rights issue untuk penambahan modal Pakuwon Permai, karena saat ini utangnya sudah banyak. Per akhir September 2009, utang berbasis bunga PWON mencapai Rp 1,14 triliun. Sementara total ekuitasnya Rp 1,24 triliun. Pakuwon juga tidak bisa mengandalkan pendanaan internal lantaran kasnya hanya Rp 334,95 miliar.

Kemarin, harga saham PWON naik 3,7% ke posisi Rp 560 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan