PWON realisasikan 35% target marketing sales



JAKARTA. Hasil pra penjualan atau marketing sales PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tumbuh. Pada kuartal I 2015, PWON berhasil mengantongi marketing sales sebesar Rp 1,2 triliun, tumbuh 105,1 % dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 585 miliar.

Dengan demikian, pengembang yang ekspansi di Jakarta dan Surabaya ini berhasil merealisasikan 35,2% dari target marketing sales yang dipatok tahun ini sebesar Rp 3,4 triliun.

Direktur sekaligus sekretaris perusahaan PWON, Minarto Basuki mengatakan marketing sales diperoleh dari sejumlah proyek condominium dan landed house. Namun, kontribusi terbesar disumbang oleh penjualan landed house atau rumah tapak sebesar Rp 612 miliar. “Landed residential berkontribusi 51%,” ungkap Minarto pada KONTAN, Senin (13/4).


Sedangkan 49% selebihnya atau Rp 588 miliar disumbang dari proyek kondominium. Dengan kontribusi landed house sebesar 51 % tersebut menunjukkan proyek perumahan Grand Pakuwon Township di Surabaya Barat memiliki prospek cerah.

Tahun ini, perseroan membidik marketing sales Rp 3,4 triliun atau meningkat 9,6% dari pencapaian tahun lalau sebesar Rp 3,1 triliun. Penjualan ditargetkan dari pengembangan proyek Tunjungan Plaza 5, Tunjungan Plaza 6, perluasan super mall dan perumahan grand Pakuwon.

Untuk proyek Grand Pakuwon, perusahaan ini mentargetkan kontribusi marketing sales sebesar 30% atau naik dari kontribusi tahun sebelumnya sebesar 25%. Sementara 70% dibidik dari proyek higrise building.

Sebagai tambahan, tahun lalu PWON berhasil mencatatkan kinerja yang memuaskan. Perseroan berhasil membukukan laba bersih tumbuh 122,1% menjadi Rp 2,51 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,13 triliun.

Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penjualan bersih PWON sebesar 28,14% menjadi Rp 3,87 triliun dari sebelumnya Rp 3,02 triliun.

Per 31 Desember 2014, total aset PWON melesat 80,5% menjadi Rp 16,77 triliun naik dari Rp 9,29 di tahun sebelumnya. Bersamaan dengan itu, jumlah liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp 8,48 triliun dari sebelumnya Rp 5,19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa