Pyridam Farma mematok tumbuh 6% tahun 2018 ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski bisnis PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) tumbuh hingga dobel digit di awal tahun, emiten farmasi ini tetap memasang target konservatif untuk total 2018 ini. Pyridam tak ingin muluk-muluk menerapkan target karena tantangan di bisnis farmasi yang mulai terasa saat ini.

Steven Setiawan, Direktur Pyridam Farma mengatakan, pihaknya memasang target kenaikan pendapatan 6% tahun ini. "Sedangkan laba bersihnya (targetnya) naik sekitar 8%," kata dia kepada Kontan.co.id, Minggu (29/4).

Berdasarkan laporan keuangan Pyridam kuartal I 2018, pendapatan bersih emiten ini mencapai Rp 64 miliar. Jumlah tersebut naik 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 51 miliar.


Beban pokok penjualan ikut naik 31%, dari Rp 19 miliar di triwulan pertama 2017 menjadi Rp 25 miliar di tiga bulan pertama tahun ini. Namun laba kotor masih menguat 21% sampai Maret 2018 ini yakni senilai Rp 39 miliar.

Laba bersih Pyridam di kuartal pertama 2018 ini tercatat Rp 1,63 miliar alias tumbuh 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,31 miliar.

Steven mengaku, PYFA terus menerapkan pengurangan margin demi meningkatkan volume. "Kami tengah berusaha tingkatkan volume penjualan khususnya porsi obat generik," sebutnya.

PYFA mengaku salah satu tantangan terbesar Pyridam ialah peralihan pasar dari obat resep ke obat generik. Untuk itu perusahaan berusaha mengejar ketertinggalannya.

Penjualan lokal masih mendominasi pendapatan PYFA di kuartal satu 2018. Porsi terbesar pendapatan berasal dari produk farmasi sebanyak Rp 62 miliar sedangkan sisanya ialah penjualan alat kesehatan Rp 2 miliar. Masing-masing tumbuh 24% dan 17% dibandingkan triwulan pertama tahun lalu, Rp 49,9 miliar dan Rp 1,7 miliar.

Adapun penjualan ekspor berkontribusi kurang dari 1% bagi pendapatan bersih Pyridam. Tercatat di triwulan pertama tahun ini ekspor hanya senilai Rp 255 juta, naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 245 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati