KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus dibidik emiten farmasi. Salah satu yang mengikuti yakni PT Pyridam Farma Tbk (PYFA). Steven Setiawan, Corporate Secretary Pyridam Farma menjelaskan tahun lalu belum ada obat Pyridam yang lolos. Hal ini karena ada beberapa persyaratan yang belum sanggup dilewati. "Tender kami akan ikut lagi. Sekitar 10 obat sampai 15 obat yang kami akan coba masuki," kata Steven dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jumat (25/5). Menurutnya pasar farmasi nasional tahun ini akan bertumbuh 5%. Adapun salah satu pendorongnya yakni program JKN yang kebanyakan diisi oleh obat generik. Meski demikian tantangannya di proyek tersebut harga jual obat terbilang murah. Sehingga margin keuntungan sedikit. "Tentunya obat yang kami akan masuk ada obat baru dan juga kombinasi produk lama," jelasnya.
Pyridam Farma terus mengincar program JKN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus dibidik emiten farmasi. Salah satu yang mengikuti yakni PT Pyridam Farma Tbk (PYFA). Steven Setiawan, Corporate Secretary Pyridam Farma menjelaskan tahun lalu belum ada obat Pyridam yang lolos. Hal ini karena ada beberapa persyaratan yang belum sanggup dilewati. "Tender kami akan ikut lagi. Sekitar 10 obat sampai 15 obat yang kami akan coba masuki," kata Steven dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jumat (25/5). Menurutnya pasar farmasi nasional tahun ini akan bertumbuh 5%. Adapun salah satu pendorongnya yakni program JKN yang kebanyakan diisi oleh obat generik. Meski demikian tantangannya di proyek tersebut harga jual obat terbilang murah. Sehingga margin keuntungan sedikit. "Tentunya obat yang kami akan masuk ada obat baru dan juga kombinasi produk lama," jelasnya.