Q1, konsumsi rumah tangga dan pemerintah melambat



JAKARTA. Laju pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini berhasil mencapai sebesar 5,01% year on year (YoY). Petumbuhan yang lebih tinggi dibanding kuartal pertama dan keempat tahun lalu tersebut, didorong oleh peningkatan seluruh komponen pengeluaran.

Sayangnya, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah melambat dibanding kuartal pertama tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93% YoY. Angka itu melambat dibanding kuartal satu tahun lalu yang sebesar 4,97% YoY.


Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perlambatan tersebut tercermin pada penjualan ritel yang tumbuh 4,2% YoY, tetapi melambat 11,5% YoY, khususnya pada kelompok makanan, minuman, tembakau, dan alat rumah tangga.

Selain itu, penjualan mobil penumpang juga melambat menjadi 8,19% YoY dari periode yang sama tahun lalu 14,26 YoY. "Impor barang konsumsi tumbuh 5,61% YoY, melambat dibanding kuartal satu 2016 24,1%. Transaksi melalui kartu kredit juga turun," kata Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Jumat (5/5).

Konsumsi pemerintah, tercatat tumbuh 2,71% YoY, melambat dibanding kuartal pertama 2016 yang sebesar 3,43% YoY. Perlambatan tersebut terutama karena perlambatan belaja barang dan belanja pegawai.

Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 4,81% YoY, lebih tinggi dari kuartal satu 2016 yang sebesar 4,67% YoY. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan belanja modal pemerintah yang tumbuh 15,75% YoY untuk barang modal mesin produksi domestik.

Konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) juga tumbuh lebih tinggi menjadi 8,02% YoY karena pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 101 daerah.

Kinerja ekspor, mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 8,04% YoY dibanding kuartal satu 2016 yang turun 3,29% YoY, terutama ekspor nonmigas yang tumbuh 21,61% YoY. "Ekspor jasa juga tumbuh bagus seiring naiknya jumlah wisman," tambah dia.

Sementara impor, sebagai faktor pengurang juga mencatatkan pertumbuhan 5,02% YoY, setelah terkontraksi 5,14% di kuartal pertama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia