JAKARTA. Hingga akhir Maret 2012, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor pertanian sebesar Rp 35,6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 20,7% dibanding periode serupa tahun lalu yang hanya Rp 29,5 trilliun. Sebagian di antara kredit tersebut masuk ke dalam portofolio kredit di sektor usaha kecil dan menengah (UKM) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yaitu mencapai Rp 30 triliun. Dari total kredit UKM tersebut, sekitar 24% atau setara Rp 7,2 triliun disalurkan ke sektor hulu. Termasuk di dalamnya untuk sektor pertanian tanaman pangan. Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso mengungkapkan, di sektor tanaman pangan skim kredit yang disediakan Bank Mandiri adalah Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E). Sektor yang juga bisa menggunakan skim ini adalah peternakan dan perikanan.Sumber dana kredit 100% berasal dari bank dengan bunga kredit yang dikenakan adalah bunga komersial. Namun demikian, efektif bunga yang harus dibayar oleh petani, peternak dan nelayan berkisar 5% - 7%. Adapun selisih bunga komersial dengan bunga yang dibayar oleh petani, peternak dan nelayan tersebut menjadi tanggungan pemerintah dalam bentuk subsidi bunga."Hingga akhir Maret 2012, Bank Mandiri telah menyalurkan KKP-E sebesar Rp 212 miliar dan diperkirakan akan mencapai lebih dari Rp 277 miliar pada akhir 2012," kata Sunarso, Kamis (3/5).KKP-E terbaru yang dikucurkan Bank Mandiri adalah kepada 600 orang petani untuk membiayai kebutuhan penanaman 2.400 hektare padi di Sumatera Selatan senilai Rp 15 milliar.Selain dengan skim KKP-E, Bank Mandiri mendukung pengembangan UKM sektor hulu melalui skim Kredit Perkebunan Plasma Skim Kredit Pengembangan Energi Nabati – Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP), Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Q1, Mandiri salurkan Rp 35,6 T untuk pertanian
JAKARTA. Hingga akhir Maret 2012, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor pertanian sebesar Rp 35,6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 20,7% dibanding periode serupa tahun lalu yang hanya Rp 29,5 trilliun. Sebagian di antara kredit tersebut masuk ke dalam portofolio kredit di sektor usaha kecil dan menengah (UKM) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yaitu mencapai Rp 30 triliun. Dari total kredit UKM tersebut, sekitar 24% atau setara Rp 7,2 triliun disalurkan ke sektor hulu. Termasuk di dalamnya untuk sektor pertanian tanaman pangan. Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso mengungkapkan, di sektor tanaman pangan skim kredit yang disediakan Bank Mandiri adalah Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E). Sektor yang juga bisa menggunakan skim ini adalah peternakan dan perikanan.Sumber dana kredit 100% berasal dari bank dengan bunga kredit yang dikenakan adalah bunga komersial. Namun demikian, efektif bunga yang harus dibayar oleh petani, peternak dan nelayan berkisar 5% - 7%. Adapun selisih bunga komersial dengan bunga yang dibayar oleh petani, peternak dan nelayan tersebut menjadi tanggungan pemerintah dalam bentuk subsidi bunga."Hingga akhir Maret 2012, Bank Mandiri telah menyalurkan KKP-E sebesar Rp 212 miliar dan diperkirakan akan mencapai lebih dari Rp 277 miliar pada akhir 2012," kata Sunarso, Kamis (3/5).KKP-E terbaru yang dikucurkan Bank Mandiri adalah kepada 600 orang petani untuk membiayai kebutuhan penanaman 2.400 hektare padi di Sumatera Selatan senilai Rp 15 milliar.Selain dengan skim KKP-E, Bank Mandiri mendukung pengembangan UKM sektor hulu melalui skim Kredit Perkebunan Plasma Skim Kredit Pengembangan Energi Nabati – Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP), Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).