JAKARTA. PT Minna Padi Investama Tbk (PADI) berhasil membukukan laba bersih Rp 31,7 miliar di kuartal pertama tahun ini. Jumlah tersebut melonjak signifikan dibanding laba bersih kuartal pertama tahun sebelumnya yang hanya Rp 375 juta."Laba bersih di kuartal pertama sudah melebihi target laba bersih tahun 2012 yang sebesar Rp 25 miliar," kata Djojo Joelijanto, Direktur Utama PADI, Senin (21/5).Direktur PADI, Triny Talesu mengklaim, melonjaknya laba bersih di triwulan pertama, akibat keuntungan dari kenaikan harga portfolio. "Keuntungan dari perdagangan efek yang belum terealisasi adalah Rp 25,1 miliar," imbuhnya.Walaupun sudah melebihi target selama setahun, namun perusahaan efek yang baru resmi tercatat di bursa pada Januari lalu ini, tidak akan merevisi target laba bersih tahun 2012. Menurut Djojo, pihaknya tidak merevisi target laba, karena melihat pasar global yang masih dalam tren penurunan seiring masih belum stabilnya krisis Eropa. "Pasar terlihat tidak mendukung, Dow Jones saja sudah 11 hari berturut-turut terus bearish. Ada kemungkinan laba di kuartal mendatang bakal terkoreksi, lebih rendah dari kuartal pertama," jelasnya.Sebagai catatan, di kuartal pertama 2012, pendapatan usaha PADI juga melejit menjadi Rp 33,9 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 2,9 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Q1, Minna Padi torehkan laba bersih Rp 31,7 miliar
JAKARTA. PT Minna Padi Investama Tbk (PADI) berhasil membukukan laba bersih Rp 31,7 miliar di kuartal pertama tahun ini. Jumlah tersebut melonjak signifikan dibanding laba bersih kuartal pertama tahun sebelumnya yang hanya Rp 375 juta."Laba bersih di kuartal pertama sudah melebihi target laba bersih tahun 2012 yang sebesar Rp 25 miliar," kata Djojo Joelijanto, Direktur Utama PADI, Senin (21/5).Direktur PADI, Triny Talesu mengklaim, melonjaknya laba bersih di triwulan pertama, akibat keuntungan dari kenaikan harga portfolio. "Keuntungan dari perdagangan efek yang belum terealisasi adalah Rp 25,1 miliar," imbuhnya.Walaupun sudah melebihi target selama setahun, namun perusahaan efek yang baru resmi tercatat di bursa pada Januari lalu ini, tidak akan merevisi target laba bersih tahun 2012. Menurut Djojo, pihaknya tidak merevisi target laba, karena melihat pasar global yang masih dalam tren penurunan seiring masih belum stabilnya krisis Eropa. "Pasar terlihat tidak mendukung, Dow Jones saja sudah 11 hari berturut-turut terus bearish. Ada kemungkinan laba di kuartal mendatang bakal terkoreksi, lebih rendah dari kuartal pertama," jelasnya.Sebagai catatan, di kuartal pertama 2012, pendapatan usaha PADI juga melejit menjadi Rp 33,9 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 2,9 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BERITA TERKAIT
Investasi