JAKARTA. Penjualan ban nasional menggelinding kencang tahun ini. Lihat saja data yang dirilis Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI). Menurut catatan APBI, penjualan ban selama kuartal III-2010 mencapai 16,3 juta unit. Itu artinya, ada kenaikan 27% dibandingkan kuartal II-2010. Azis Pane, Ketua Umum APBI, mengatakan, kenaikan penjualan tersebut terjadi di semua segmen, yakni ekspor, OEM (original equipment for manufacturer), dan replacement (ban penggantian).Lonjakan penjualan ban terbesar terjadi di segmen replacement. Segmen ini mencatatkan kenaikan penjualan paling tinggi, yakni 33,36%. Jika di kuartal II-2010 lalu penjualannya baru sekitar 2,6 juta unit, maka di kuartal III lalu, penjualannya sudah mencapai 3,5 juta unit.Aziz memprediksi, permintaan ban replacement bakal melampaui rekor penjualan tahun 2005 yang mencapai 10 juta unit. "Jumlah itu akan terlewati seiring semakin bergairahnya pasar dalam negeri," kata Aziz Selasa (19/10).Sejauh ini, kendaraan penumpang merupakan jenis mobil yang paling banyak membutuhkan pasokan ban—baik di segmen ekspor maupun OEM (produsen mobil domestik). "Kami optimistis produksi bisa menyentuh 46 juta unit tahun ini," kata Azis.Aziz mengakui, pulihnya keadaan ekonomi pasca badai krisis keuangan global turut mendorong naiknya permintaan ban di segmen OEM. "Perekonomian membaik mendorong meningkatnya penjualan mobil, sehingga penjualan ban juga akan semakin meningkat,” ujar Azis. Sepanjang kuartal III, permintaan ban di segmen OEM mencapai 1,1 juta unit. Permintaan ini lebih tinggi 14,37% dibanding penjualan selama kuartal II-2010 yang sebanyak 1,04 juta unit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Q3, penjualan ban capai 16.3 juta unit
JAKARTA. Penjualan ban nasional menggelinding kencang tahun ini. Lihat saja data yang dirilis Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI). Menurut catatan APBI, penjualan ban selama kuartal III-2010 mencapai 16,3 juta unit. Itu artinya, ada kenaikan 27% dibandingkan kuartal II-2010. Azis Pane, Ketua Umum APBI, mengatakan, kenaikan penjualan tersebut terjadi di semua segmen, yakni ekspor, OEM (original equipment for manufacturer), dan replacement (ban penggantian).Lonjakan penjualan ban terbesar terjadi di segmen replacement. Segmen ini mencatatkan kenaikan penjualan paling tinggi, yakni 33,36%. Jika di kuartal II-2010 lalu penjualannya baru sekitar 2,6 juta unit, maka di kuartal III lalu, penjualannya sudah mencapai 3,5 juta unit.Aziz memprediksi, permintaan ban replacement bakal melampaui rekor penjualan tahun 2005 yang mencapai 10 juta unit. "Jumlah itu akan terlewati seiring semakin bergairahnya pasar dalam negeri," kata Aziz Selasa (19/10).Sejauh ini, kendaraan penumpang merupakan jenis mobil yang paling banyak membutuhkan pasokan ban—baik di segmen ekspor maupun OEM (produsen mobil domestik). "Kami optimistis produksi bisa menyentuh 46 juta unit tahun ini," kata Azis.Aziz mengakui, pulihnya keadaan ekonomi pasca badai krisis keuangan global turut mendorong naiknya permintaan ban di segmen OEM. "Perekonomian membaik mendorong meningkatnya penjualan mobil, sehingga penjualan ban juga akan semakin meningkat,” ujar Azis. Sepanjang kuartal III, permintaan ban di segmen OEM mencapai 1,1 juta unit. Permintaan ini lebih tinggi 14,37% dibanding penjualan selama kuartal II-2010 yang sebanyak 1,04 juta unit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News