Qaddafi akan persenjatai warga sipil



TRIPOLI. Situasi keamanan di Libya kian mencekam. Rezim Muammar Qaddafi dikabarkan akan mempersenjatai rayat sipil yang menjadi pendukungnya.Para warga sipil ini ditugaskan mendirikan pos-pos pemeriksaan dan patroli di sekitar ibukota Libya, Tripoli. Kebijakan Qaddafi ini untuk meredam para penentangnya setelah sehari sebelumnya menuntut pemimpin Libya itu dipecat.Qaddafi menyerukan pendukungnya untuk bersiap-siap diri untuk membela bangsa melawan para penentangnya yang disebut pemberontak. Menurutnya, pemberontakan tersebut merupakan salah satu tantangan terbesar selama dirinya memerintah selama 42 tahun."Pada waktu yang tepat, kami akan membuka gudang senjata bagi semua warga Libya dan suku sehingga bisa dipersenjatai. Sehingga Libya menjadi merah dengan senjata," kata Qaddafi saat berpidato di sebuah benteng bersejarah di Tripoli.Pidato Qaddafi muncul setelah dunia internasional berusaha menekan pertumpahan darah di Libya. Amerika Serikat telah membekukan aset Qaddafi dan keluarganya.Sementara Perserikatan Bangsa Bangsa tengah menyusun resolusi untuk mengembargo Libya. PBB juga akan membekukan aset Qaddafi dan keluarga serta para pejabatnya. Hingga saat jumlah korban penentang Qaddafi diperkirakan telah mencapai 2.000 orang. Situasi semakin mencekam pada Jumat lalu ketika para pendukung Qaddafi berkonvoi dengan tank. Pada Sabtu ini, sebagian besar toko di Tripoli tutup. Sebagian masyarakat terpaksa mengantre untuk mendapatkan roti di sebuah toko. Sebagian negara telah mengevakuasi warga negaranya. Pemerintah China telah mengevakuasi 2.800 warganya ke Yunani. Begitu juga Amerika yang telah mengungsikan seluruh pejabat dan warganya ke Turki dan Malta. Diperkirakan sebanyak 20.000 orang telah meninggalkan Libya.


Editor: Edy Can