SYDNEY. Persaingan sengit bisnis penerbangan global memakan korban. Qantas Airways Ltd akan memangkas 5.000 pekerjaan dan menunda pengadaan pesawat jet baru. Bukan hanya itu, maskapai penerbangan terbesar di Australia ini akan meminta jaminan utang kepada pemerintah setempat setelah menderita kerugian senilai A$ 252 juta atau US$ 226 juta. Qantas berniat menunda pengiriman lebih dari 50 unit pesawat dari Airbus Group NV dan Boeing Co, serta mengurangi satu dari setiap tujuh karyawannya pada 2017. Maskapai yang telah diprivatisasi dua dekade silam ini ingin memangkas biaya A$ 2 miliar dalam tiga tahun ke depan. Langkah radikal ini diharapkan bisa meyakinkan pemerintah Australia agar bersedia membantu Qantas.
Qantas meminta jaminan utang pemerintah Australia
SYDNEY. Persaingan sengit bisnis penerbangan global memakan korban. Qantas Airways Ltd akan memangkas 5.000 pekerjaan dan menunda pengadaan pesawat jet baru. Bukan hanya itu, maskapai penerbangan terbesar di Australia ini akan meminta jaminan utang kepada pemerintah setempat setelah menderita kerugian senilai A$ 252 juta atau US$ 226 juta. Qantas berniat menunda pengiriman lebih dari 50 unit pesawat dari Airbus Group NV dan Boeing Co, serta mengurangi satu dari setiap tujuh karyawannya pada 2017. Maskapai yang telah diprivatisasi dua dekade silam ini ingin memangkas biaya A$ 2 miliar dalam tiga tahun ke depan. Langkah radikal ini diharapkan bisa meyakinkan pemerintah Australia agar bersedia membantu Qantas.