SYDNEY. Kesulitan besar tengah melilit tubuh Qantas Airways Ltd. Maskapai penerbangan terbesar di Australia itu memangkas prediksi laba tahunan mereka hingga 80%. Tidak hanya itu, Qantas juga berencana untuk merumahkan 1.750 karyawannya akibat menurunnya permintaan perjalanan untuk kelas bisnis dan kelas satu. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Australia hari ini, manajemen Qantas memprediksi, pihaknya akan membukukan laba sebelum pajak antara A$ 100 juta (US$ 73 juta) dan A$ 200 juta. Prediksi tersebut jauh lebih kecil dibanding perkiraan sebelumnya yang dipatok A$ 500 juta. Sementara, pemangkasan karyawan yang bakal dilakukan Qantas setara dengan 5% dari total armada.
Qantas Pangkas Prediksi Laba Hingga 80%
SYDNEY. Kesulitan besar tengah melilit tubuh Qantas Airways Ltd. Maskapai penerbangan terbesar di Australia itu memangkas prediksi laba tahunan mereka hingga 80%. Tidak hanya itu, Qantas juga berencana untuk merumahkan 1.750 karyawannya akibat menurunnya permintaan perjalanan untuk kelas bisnis dan kelas satu. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Australia hari ini, manajemen Qantas memprediksi, pihaknya akan membukukan laba sebelum pajak antara A$ 100 juta (US$ 73 juta) dan A$ 200 juta. Prediksi tersebut jauh lebih kecil dibanding perkiraan sebelumnya yang dipatok A$ 500 juta. Sementara, pemangkasan karyawan yang bakal dilakukan Qantas setara dengan 5% dari total armada.