Qatar dan Emirates tambah penerbangan ke Bali



JAKARTA. Perjuangan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk terus menambah air connectivity ke Indonesia terus menuai hasil manis. Pasalnya, dua maskapai yang berbasis di Timur Tengah yakni Qatar Airlines dan Emirates memastikan akan menambah satu penerbangan lagi ke Bali.

Kesepakatan dengan kedua maskapai tersebut didapat setelah Menteri Pariwisata Arief Yahya terus berkeliling ke airlines, airports dan authority air navigation. ”Alhamdulillah, Qatar Airlines dan Emirates memastikan akan menambah satu penerbangan lagi ke Bali pada bulan Juli 2017,” kata Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana dalam keterangan resmi, Minggu (4/6).

Sementara Asisten Deputi Pemasaran wilayah Eropa, Amerika, Timteng dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya mengatakan pada program kerjasama dengan Emirates ini, pihak Emirates mempromosikan paket khusus bagi wisman untuk ke bali dari Dubai, Uni Emirate Arab, karena pada tanggal 2 Juli Emirates akan menambah frekuensi penerbangan dari 1 kali sehari menjadi 2 kali sehari.


Di sisi lain, imbuh Nia, Kemenpar juga melakukan kerjasama dengan Qatar Airlines khususnya untuk penambahan penerbangan Qatar ke Bali menjadi 3 kali sehari dari 2 kali sehari dari Doha, Ibu Kota Qatar.

”Adapun bentuk kerjasamanya adalah Qatar Airlines meminta video-video promosi Wonderful Indonesia untuk dijadikan bahan promosi penerbangan dan destinasi, Qatar airlines meminta list property atau akomodasi yang high end karena Qatar akan menetapkan Indonesia sebagai 5 prime destinasi bagi wisman di Timteng,” ujarnya.

Seperti diketahui, pekerjaan fundamental Menteri Pariwisata Arief Yahya soal branding dan advertise sudah tuntas di 2016. Next step focus pada selling! Mengejar target Presiden Joko Widodo yang mematok di angka 20 juta di 2019, yang dimulai dengan 15 juta di 2017. Kemenpar pun harus berjibaku menaikkan performance dengan growth 25% wisman, di tengah pertumbuhan global 4,4% dan regional ASEAN 5,1%.

Untuk mencapai target tersebut, Menpar mengeluarkan tiga jurus yakni Go Digital, Air Connectivity dan Homestay Desa Wisata. Arief menegaskan syarat menuju ke sana, harus ada 3S, corporate culture Kemenpar, yakni 3S, solid, speed, spread.

Harus kompak, harus cepat dan impact bisnisnya bisa besar. Tiga prioritas utama Kemenpar 2017 adalah - Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata menjadi pegangan semua tim Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017.

Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 Top Destinasi sebagai Bali Baru.

”Air Connectivity atau akses udara, harus terus digeber. Daya angkut atau seats capacity terus diperbesar. Target 2017, sudah harus 4 juta seats. Domainnya memang bukan di Kemenpar. Tapi kolaborasinya sudah dilakukan bersama Kemenhub, Airlines, Airnav, dan Angkasa Pura dan berbagai masakapai di dunia,” kata Menpar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto