Qualcomm Mendekati Intel, Jajaki Potensi Akuisisi



KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Qualcomm baru-baru ini mendekati Intel untuk mengeksplorasi kemungkinan akuisisi terhadap perusahaan chip yang sedang mengalami kesulitan tersebut, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut pada hari Jumat (20/9).

Jika berhasil, ini bisa menjadi kesepakatan besar dalam sektor teknologi, meski menghadapi banyak tantangan.

CEO Qualcomm Cristiano Amon secara pribadi terlibat dalam negosiasi untuk mengakuisisi Intel yang telah berusia lebih dari lima dekade, menurut sumber yang menerima informasi tersebut.


Baca Juga: Wall Street Ditutup Datar Jumat (20/9), Dow Mencapai Rekor dalam Pekan yang Kuat

Sumber lain menyebutkan bahwa Amon aktif mengeksplorasi berbagai opsi kesepakatan bagi Qualcomm.

Bulan ini, Reuters melaporkan bahwa Qualcomm mempertimbangkan untuk membeli sebagian bisnis desain Intel, dengan unit desain PC menjadi fokus utama.

Qualcomm dikabarkan sedang meneliti portofolio bisnis Intel secara keseluruhan.

Pembicaraan dengan Intel saat ini masih berada di tahap awal. Qualcomm belum mengajukan penawaran resmi kepada Intel, menurut sumber ketiga yang mengetahui perkembangan tersebut.

Semua sumber tersebut meminta identitasnya dirahasiakan karena pembicaraan ini bersifat rahasia.

Baca Juga: Ini Alasan Taktik Penjualan Agresif Nvidia Jadi Sorotan Departemen Kehakiman AS

Intel menolak memberikan komentar, sementara Qualcomm belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Saham Intel naik 3,3% pada penutupan, sedangkan saham Qualcomm turun 2,9%.

Pendekatan Qualcomm datang pada saat yang sulit bagi Intel, yang dulunya adalah produsen chip paling berharga di dunia. Namun, sejak awal tahun, sahamnya kehilangan hampir 60% dari nilainya.

Jika kesepakatan ini terjadi, kemungkinan besar akan mendapatkan perhatian dari regulator antitrust di Amerika Serikat, China, dan Eropa.

Qualcomm mungkin harus menjual sebagian bisnis Intel untuk mendapatkan persetujuan regulasi.

Langkah ini akan menjadi salah satu upaya pengambilalihan terbesar dalam industri teknologi sejak Broadcom mencoba mengakuisisi Qualcomm senilai US$142 miliar pada 2018, yang kemudian diblokir oleh Presiden Donald Trump karena alasan keamanan nasional.

Reuters tidak dapat memastikan bagaimana Qualcomm, dengan nilai pasar US$188 miliar, akan mendanai tawaran untuk Intel yang memiliki nilai $122 miliar, termasuk utangnya.

Qualcomm memiliki sekitar US$13 miliar dalam bentuk tunai menurut laporan keuangan terbaru.

Baca Juga: Intel Shares Slump 26% as Turnaround Struggle Deepens

Belum jelas pula bagaimana Qualcomm akan menangani akuisisi bisnis manufaktur kontrak chip Intel, mengingat Qualcomm tidak pernah mengoperasikan pabrik chip (fab).

Saat ini, Qualcomm bekerja sama dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) dan menggunakan desain teknologi dari Arm Holdings.

Masalah Intel

Intel, yang dulunya menjadi kekuatan dominan dalam pembuatan chip, kehilangan keunggulannya terhadap pesaing Taiwan, TSMC.

Intel juga gagal memproduksi chip yang diinginkan untuk mendukung tren AI generatif yang dimanfaatkan Nvidia dan AMD.

Intel sedang berusaha memperbaiki bisnisnya dengan fokus pada prosesor AI dan membangun bisnis manufaktur chip kontrak, yang dikenal sebagai foundry.

CEO Intel, Pat Gelsinger, baru-baru ini menyusun rencana restrukturisasi, termasuk menghentikan pembangunan pabrik di Polandia dan Jerman, serta mengurangi kepemilikan properti.

Intel juga mengumumkan kesepakatan untuk membuat chip jaringan khusus bagi AWS, anak perusahaan Amazon.com.

Laporan dari Wall Street Journal juga mengonfirmasi adanya pembicaraan antara Qualcomm dan Intel pada Jumat.

Selanjutnya: Asing Terus Masuk Bursa, Cek Saham yang Paling Banyak Diborong Sepekan Terakhir

Menarik Dibaca: Daftar Nama 7 Aktor Populer Korea yang Banyak Bintangi Drakor dan Film

Editor: Yudho Winarto