JAKARTA. Hasil perhitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei menunjukkan, pasangan calon gubernur DKI Jokowi-Ahok mengungguli pasangan calon gubernur lainnya. Salah satunya adalah hasil perhitungan cepat yang dirilis Jaringan Suara Indonesia (JSI). Hasil sementara, pasangan nomor tiga ini memperoleh suara sebesar 41,97%, sementara pasangan Fauzi Bowo-Nakhrowi sebesar 34,42%. Wakil Direktur Eksekutif JSI Fajar S.Tamin menyatakan, kemungkinan besar akan terjadi pemilihan gubernur putaran kedua karena tidak ada pasangan calon yang melewati 50% suara. Meski demikian, Fajar menegaskan, hasil resmi penghitungan suara ini akan diumumkan oleh KPUD. "Hasil hitung cepat ini bukan final. JSI hanya membantu hitung cepat dan keputusan akhir tetap di KPUD," kata Fajar di Jakarta (11/7).Direktur Riset JSI Eka Kusmayadi menyatakan, hasil hitung cepat ini tidak akan berbeda jauh dengan hasil yang akan diplenokan oleh KPUD kelak. Namun, khusus untuk pasangan nomor 5 (Faisal-Biem) dengan pasangan nomor 6 (Alex-Nono), kemungkinan akan ada perubahan peringkat saat sidang pleno KPUD.Eka menilai, kemenangan Jokowi ini merupakan hal yang mengejutkan. Pasalnya, berdasar hasil survei yang dilakukan JSI pada 28 Juni hingga 2 Juli, hasil survei menunjukkan Fauzi Bowo unggul dengan persentase 49,6%.Menurut Eka, kemenangan Jokowi di putaran pertama ini adalah anomali politik. "Jokowi menang karena figurnya. Apalagi dengan publikasi media yang menggambarkan sosoknya yang down to earth," ujarnya.Untuk prediksi pada putaran kedua nanti, JSI belum bisa meramalkan siapa yang keluar menjadi juaranya. Menurut Eka, dinamika politik di DKI sangat kuat, sehingga sangat bergantung dari usaha pasangan calon.Ada dua usaha yang bisa dilakukan masing-masing pasangan. Pertama, dengan merangkul kandidat lain. Kedua, dengan membuat program atau jargon yang merakyat. "Tapi, belum tentu dengan merangkul calon dapat perubahan suara signifikan. Sebab sering terjadi opini di elit tidak sama dengan opini di publik," katanya.Hasil hitung cepat yang dilakukan JSI ini mengambil 400 TPS dari 15.059 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta dengan jumlah tingkat partisipasi pemilih 115.340. Adapun rincian sampel TPS adalah, Jakarta Barat sebanyak 88 TPS, Jakarta Pusat sebanyak 45 TPS, Jakarta Selatan sebanyak 86 TPS, Jakarta Timur sebanyak 111 TPS, Jakarta Utara sebanyak 69 TPS, Kepulauan Seribu sebanyak 1 TPS.Berikut rincian perolehan suara para calon: 1. Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli: 39.703 (34,42%)2. Hendardji Soepandji-A.Riza: 2.173 (1,88%)3. Joko Widodo-Basuki T. Purnama: 48.413 (41,97%)4. Hidayat Nur Wahid-Didik: 13.148 (11,40%)5. Faisal Basri-Biem Benjamin: 5.949 (5,16%)6. Alex Noerdin-Nono Sampuno: 5.954 (5,16%)
Quick count JSI: Jokowi-Ahok raih 41,97% suara
JAKARTA. Hasil perhitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei menunjukkan, pasangan calon gubernur DKI Jokowi-Ahok mengungguli pasangan calon gubernur lainnya. Salah satunya adalah hasil perhitungan cepat yang dirilis Jaringan Suara Indonesia (JSI). Hasil sementara, pasangan nomor tiga ini memperoleh suara sebesar 41,97%, sementara pasangan Fauzi Bowo-Nakhrowi sebesar 34,42%. Wakil Direktur Eksekutif JSI Fajar S.Tamin menyatakan, kemungkinan besar akan terjadi pemilihan gubernur putaran kedua karena tidak ada pasangan calon yang melewati 50% suara. Meski demikian, Fajar menegaskan, hasil resmi penghitungan suara ini akan diumumkan oleh KPUD. "Hasil hitung cepat ini bukan final. JSI hanya membantu hitung cepat dan keputusan akhir tetap di KPUD," kata Fajar di Jakarta (11/7).Direktur Riset JSI Eka Kusmayadi menyatakan, hasil hitung cepat ini tidak akan berbeda jauh dengan hasil yang akan diplenokan oleh KPUD kelak. Namun, khusus untuk pasangan nomor 5 (Faisal-Biem) dengan pasangan nomor 6 (Alex-Nono), kemungkinan akan ada perubahan peringkat saat sidang pleno KPUD.Eka menilai, kemenangan Jokowi ini merupakan hal yang mengejutkan. Pasalnya, berdasar hasil survei yang dilakukan JSI pada 28 Juni hingga 2 Juli, hasil survei menunjukkan Fauzi Bowo unggul dengan persentase 49,6%.Menurut Eka, kemenangan Jokowi di putaran pertama ini adalah anomali politik. "Jokowi menang karena figurnya. Apalagi dengan publikasi media yang menggambarkan sosoknya yang down to earth," ujarnya.Untuk prediksi pada putaran kedua nanti, JSI belum bisa meramalkan siapa yang keluar menjadi juaranya. Menurut Eka, dinamika politik di DKI sangat kuat, sehingga sangat bergantung dari usaha pasangan calon.Ada dua usaha yang bisa dilakukan masing-masing pasangan. Pertama, dengan merangkul kandidat lain. Kedua, dengan membuat program atau jargon yang merakyat. "Tapi, belum tentu dengan merangkul calon dapat perubahan suara signifikan. Sebab sering terjadi opini di elit tidak sama dengan opini di publik," katanya.Hasil hitung cepat yang dilakukan JSI ini mengambil 400 TPS dari 15.059 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta dengan jumlah tingkat partisipasi pemilih 115.340. Adapun rincian sampel TPS adalah, Jakarta Barat sebanyak 88 TPS, Jakarta Pusat sebanyak 45 TPS, Jakarta Selatan sebanyak 86 TPS, Jakarta Timur sebanyak 111 TPS, Jakarta Utara sebanyak 69 TPS, Kepulauan Seribu sebanyak 1 TPS.Berikut rincian perolehan suara para calon: 1. Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli: 39.703 (34,42%)2. Hendardji Soepandji-A.Riza: 2.173 (1,88%)3. Joko Widodo-Basuki T. Purnama: 48.413 (41,97%)4. Hidayat Nur Wahid-Didik: 13.148 (11,40%)5. Faisal Basri-Biem Benjamin: 5.949 (5,16%)6. Alex Noerdin-Nono Sampuno: 5.954 (5,16%)