KONTAN.CO.ID - Rabit Smart Home menjalin kemitraan dengan Tuya untuk menghadirkan teknologi Internet of Things (IoT) guna melayani segmen B2B2C (Business to Business to Consumer). Kolaborasi ini bertujuan mendukung transformasi kota pintar di Indonesia, mengingat potensi besar pasar IoT di tanah air. Mengutip data dari Statista, pasar IoT Indonesia diperkirakan akan tumbuh signifikan, dengan proyeksi pendapatan mencapai US$ 8,32 miliar pada tahun 2024. Pertumbuhan ini diprediksi akan berlanjut dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 16,55% hingga mencapai US$ 17,89 miliar pada 2029. Hal ini menunjukkan adanya peluang besar bagi sektor IoT di Indonesia, meskipun adopsinya masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Rabit Smart Home Gandeng Tuya Kembangkan Solusi IoT untuk Sektor B2B2C dan Smart City
KONTAN.CO.ID - Rabit Smart Home menjalin kemitraan dengan Tuya untuk menghadirkan teknologi Internet of Things (IoT) guna melayani segmen B2B2C (Business to Business to Consumer). Kolaborasi ini bertujuan mendukung transformasi kota pintar di Indonesia, mengingat potensi besar pasar IoT di tanah air. Mengutip data dari Statista, pasar IoT Indonesia diperkirakan akan tumbuh signifikan, dengan proyeksi pendapatan mencapai US$ 8,32 miliar pada tahun 2024. Pertumbuhan ini diprediksi akan berlanjut dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 16,55% hingga mencapai US$ 17,89 miliar pada 2029. Hal ini menunjukkan adanya peluang besar bagi sektor IoT di Indonesia, meskipun adopsinya masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.