Rabu (14/9), bursa Asia tertekan menyusul global



TOKYO. Bursa Asia diwarnai aksi jual pada transaksi perdagangan Rabu (14/9) pagi. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.13 waktu Tokyo, index MSCI Asia Pacific turun 0,6% menjadi 136,36.

Sedangkan berdasarkan data CNBC, indeks ASX 200 Australia turun 0,19%. Hampir seluruh sektor melorot. Sektor energi tertekan 1,04% di mana saham Santos turun 2,69%, Oil Search turun 1,24%, dan Beach Energy turun 3,1%.

Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,59% dan indeks Topix turun 0,66%. Di sisi lain, bursa Korea Selatan tak beroperasi karena libur nasional.


Penurunan bursa regional menyusul aksi jual yang melanda Wall Street semalam. Tiga indeks utama AS ditutup turun lebih dari 1%. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,41%, indeks S&P 500 turun 1,48%, dan indeks Nasdaq turun 1,09%.

Selain itu, sentimen lain yang juga mempengaruhi bursa Asia adalah penurunan harga minyak dunia.

"Pelaku pasar masih akan tetap dilingkupi kecemasan seiring berlanjutnya aksi jual obligasi," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets.

Dia menambahkan, market bereaksi atas spekulasi bahwa bank sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) tidak akan menambah nilai stimulusnya saat ini dengan jumlah signifikan. "Sedangkan AS akan menaikkan suku bunga acuannya secara bertahap," kata Spooner.

Meski demikian, laporan dari harian Nikkei Jepang menunjukkan, BOJ berpotensi mempertahankan kebijakan suku bunga negatifnya lebih lama lagi. Bank sentral Jepang dijadwalkan akan menggelar pertemuan rutinan selama dua hari yang dimulai pada 20 September mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie