Rabu (25/5) sore, rupiah bergerak flat



JAKARTA. Rupiah bergerak flat, tampaknya mata uang garuda masih berada dalam tekanan dollar Amerika Serikat (AS) di tengah spekulasi kenaikan suku bunga The Fed, Rabu (25/5). 

Mengacu data Bloomberg, pada pukul 15.59 WIB, di pasar spot kurs rupiah menguat tipis 0,01% ke Rp 13.637 per dollar AS  dari sebelumnya Rp 13.638 per dollar AS.

Hari ini, indeks Bloomberg Spot Dollar turun 0,1%, memangkas kenaikan bulan ini menjadi 3,4%. 


Asal tahu saja, sejumlah sentimen mempengaruhi pasar hari ini antara lain menguatnya data perumahan AS yang meningkatkan optimisme perekonomian Negeri Paman Sam dan sejalan kebijakan kenaikan suku bunga.

Probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada Juni mendatang terus naik hingga 34%, dari 12% pada pekan lalu. Sementara, kemungkinan peningkatan suku bunga di Juli mencapai 54%.

Sentimen lainnya yakni, minyak naik 1,7% atau ke level tertinggi tujuh bulan US$ 49,45 per barel dipicu kemungkinan penurunan produksi minyak AS. Tembaga mengikuti jejak kenaikan minyak sebesar 0,2%.

Di sisi lain, hari ini mata uang rand dan won menguat 0,8%, pengupas pelemahan masing-masing untuk bulan ini ke 8,4% dan 3,7%. Ringgit Malaysi menguat 0,6% karena kenaikan harga minyak.

Yuan sedikit berubah di Shanghai, setelah turun sebanyak 0,1% setelah Bank Rakyat China memangkas suku bunga acuannya untuk mata uang ke level terendah sejak Maret 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto