Rabu, otot IHSG diramal akan menguat



Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (13/4). Pasalnya, indikator teknikalnya masih menunjukkan adanya sinyal positif.

Lanjar Nafi, analis Reliance Securitas mengatakan secara teknikal penguatan hari ini cukup wajar setelah kemarin terlihat bertahan pada support MA50 meskipun berpeluang membentuk formasi head and shoulder. Indikator stochastic mulai jenuh akan aksi jual dengan momentum RSI yang reversal jangka pendek pada area middle oscillator.

Oleh karena itu, dia memperkirakan IHSG masih akan bergerak positif jangka pendek dengan range pergerakan 4.780-4.900. "Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya AKRA, ASII, BBCA, BBRI, BMRI, JSMR, MAPI, SRIL." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (12/4).


Pada perdagangan hari ini IHSG bergerak cenderung menguat dengan ditutup naik 0.89% dilevel 4.829.57 dengan volume yang relatif sedang. Sektor aneka industri dan perbankan menguat setelah kemarin tertekan.

Lanjar bilang, penguatan rupiahmampu meningkatkan kepercayaan investor asing sehingga pada perdagangan hari ini tercatat kembali net buy sebesar Rp 244.93 miliar. Spekulasi mengenai kebijakan pemangkasan pajak perusahaan mampu menjadi pendorong positif diawal perdagangan. Data penjualan motor meningkat menjadi triger penguatan saham ASII pada perdagangan hari ini.

Bursa Asia mayoritas menguat dipimpin oleh bursa saham Jepang setelah mata uang Yen berbalik terkoreksi. BOJ mengurangi porsi dana bank dikenakan suku bunga negatif mampu membuat nilai tukar Yen berbalik melemah.

Sedangkan bursa saham di China terkoreksi dengan saham industri rata-rata melemah. Ekonomi riil China menghadapi beberapa kesulitan sehingga kembali menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap perbaikan pertumbuhan ekonomi di awal semester tahun ini.

Adapun Bursa Eropa dibuka terkonsolidasi mencoba bertahan pada zona positif. Beberapa investor berspekulasi mengenai upaya ECB menghidupkan kembali investasi dapat menjadi bumerang. Data tingkat inflasi di German tidak berubah sedangkan tingkat inflasi di U.K naik tertinggi selama 15 bulan terakhir.

Menurur Lanjar, sentimen selanjutnya Investor akan dihadapkan dengan data neraca perdagangan serta aktifitas eksport dan import di China, Industrial productions di Eropa dan Penjualan ritel serta perubahan cadangan minyak mingguan di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto