Rabu, SUN seri FR0056 paling diburu pasar



JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Rabu (15/3) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,29% ke level 112,86 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, volume perdagangan SUN yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp 10,55 triliun dari 39 seri. Volume perdagangan seri acuan diperdagangkan Rp 3,44 triliun.

Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 1,50 triliun dari 18 kali transaksi di harga rata - rata 106,76% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp 1,04 triliun dari 78 kali transaksi di harga rata - rata 102,67%.


Sedangkan volume perdagangan obligasi korporasi yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp 961 miliar dari 33 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2016 Seri B (BBRI01BCN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 160 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 101,765% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 (BNLI01SBCN2) senilai Rp141 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 100,65%.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat terbatas sebesar 6,00 pts (0,04%) pada level 13.364 per dollar Amerika setelah bergerak pada kisaran 13.355 hingga 13379,00 per dollar Amerika.

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tersebut seiring dengan penguatan mata uang regional di tengah pelemahan dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia jelang berakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika yang diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Baht Thailand (THB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia