JAKARTA. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat manajer investasi lebih berhati-hati dalam meracik portofolio. Hal inilah yang dilakukan Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) dalam mengelola reksadana bertajuk Batavia Dana Saham. BPAM menghindari saham perusahaan yang terpapar risiko fluktuasi nilai tukar yang tinggi. "Kami memilih perusahaan dengan risiko sekecil mungkin," ujar Chief Investment Officer BPAM Agung Budiono. Manajer investasi ini juga memilih saham-saham defensif. Kendati demikian, saham dalam produk ini tetap memiliki kapitalisasi besar, hingga mampu mengerek return. Misalnya saham JSMR dan TLKM.
Racik reksadana agar redam efek depresiasi rupiah
JAKARTA. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat manajer investasi lebih berhati-hati dalam meracik portofolio. Hal inilah yang dilakukan Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) dalam mengelola reksadana bertajuk Batavia Dana Saham. BPAM menghindari saham perusahaan yang terpapar risiko fluktuasi nilai tukar yang tinggi. "Kami memilih perusahaan dengan risiko sekecil mungkin," ujar Chief Investment Officer BPAM Agung Budiono. Manajer investasi ini juga memilih saham-saham defensif. Kendati demikian, saham dalam produk ini tetap memiliki kapitalisasi besar, hingga mampu mengerek return. Misalnya saham JSMR dan TLKM.