KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana campuran melempem seiring koreksi yang terjadi di pasar obligasi dan saham. Memang, secara year to date (ytd), kinerja Infovesta Balanced Fund Index masih tumbuh 2,69%. Namun, di bulan lalu, kinerja indeks reksadana tersebut minus 0,24%. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyatakan, penurunan kinerja reksadana campuran disebabkan manajer investasi cenderung memberi porsi obligasi yang lebih besar ketimbang saham dalam portofolionya. Padahal koreksi yang terjadi pasar obligasi relatif lebih parah ketimbang pasar saham. Nah, manager investasi yang lebih banyak mengandalkan efek berupa saham punya potensi meraup return lebih maksimal. "Karena rata-rata kinerja reksadana saham pun masih positif bulan Februari lalu," ujar dia, Senin (5/3).
Racikan unggul reksadana campuran
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana campuran melempem seiring koreksi yang terjadi di pasar obligasi dan saham. Memang, secara year to date (ytd), kinerja Infovesta Balanced Fund Index masih tumbuh 2,69%. Namun, di bulan lalu, kinerja indeks reksadana tersebut minus 0,24%. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyatakan, penurunan kinerja reksadana campuran disebabkan manajer investasi cenderung memberi porsi obligasi yang lebih besar ketimbang saham dalam portofolionya. Padahal koreksi yang terjadi pasar obligasi relatif lebih parah ketimbang pasar saham. Nah, manager investasi yang lebih banyak mengandalkan efek berupa saham punya potensi meraup return lebih maksimal. "Karena rata-rata kinerja reksadana saham pun masih positif bulan Februari lalu," ujar dia, Senin (5/3).