JAKARTA. Mantan Pengawas Bank di Direktorat Pengawasan Bank (DPB) 1 Bank Indonesia, Pahla Santoso mengaku bingung atas keputusan Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede yang mengubah lampiran pertama analisis bank gagal untuk Bank Century. Menurut Pahla, Raden Pardede tidak mengetahui soal angka-angka. "Itu dia yang saya tidak paham. Kenapa dia ikut-ikutan mengubah karena dia tidak tahu persis angka-angka," kata Pahla Santoso dalam persidangan dengan terdakwa mantan Deputi Gubernur Bidang Pengelolaan Moneter dan Devisa Bank Indonesia di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (7/4). Lebih lanjut, menurut Pahla, dirinya juga tidak mengetahui bahwa keputusan yang dibuat Raden Pardede tersebut diketahui Menteri (kini mantan) Keuangan Sri Mulyani yang kala itu juga menjabat sebagai Ketua KSSK. Padahal menurut Pahla, Sri Mulyani tidak mengikuti rapat pra KSSK.
Raden Pardede ubah angka kebutuhan modal Century
JAKARTA. Mantan Pengawas Bank di Direktorat Pengawasan Bank (DPB) 1 Bank Indonesia, Pahla Santoso mengaku bingung atas keputusan Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede yang mengubah lampiran pertama analisis bank gagal untuk Bank Century. Menurut Pahla, Raden Pardede tidak mengetahui soal angka-angka. "Itu dia yang saya tidak paham. Kenapa dia ikut-ikutan mengubah karena dia tidak tahu persis angka-angka," kata Pahla Santoso dalam persidangan dengan terdakwa mantan Deputi Gubernur Bidang Pengelolaan Moneter dan Devisa Bank Indonesia di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (7/4). Lebih lanjut, menurut Pahla, dirinya juga tidak mengetahui bahwa keputusan yang dibuat Raden Pardede tersebut diketahui Menteri (kini mantan) Keuangan Sri Mulyani yang kala itu juga menjabat sebagai Ketua KSSK. Padahal menurut Pahla, Sri Mulyani tidak mengikuti rapat pra KSSK.