JAKARTA. Isu SARA dan radikalisme yang melanda Indonesia belakangan, diyakini tak mempengaruhi kondisi ekonomi domestik. Isu tersebut hanya mempengaruhi sektor keuangan. Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus mengatakan, kejadian teror bom di Jalan Thamrin yang terjadi satu tahun yang lalu serta aksi bela Islam pada November dan Desember tahun lalu menjadi sentimen di tingkat pasar modal dan pasar keuangan. Kejadian-kejadian tersebut lanjut dia, belum mempengaruhi performa perekonomian secara umum. Sementara itu, pengaruh terbesar perekonomian Indonesia secara umum lebih banyak berasal dari faktor global. "Jadi kalau fenomena perlambatan yang terjadi adalah fenomena global. Kalau (pertumbuhan ekonomi) belum beranjak 5%, kecenderungannya masih melambat," kata Bobby saat diskusi di Graha CIMB Niaga, Senin (23/1).
Radikalisme vs Trump, mana paling berefek ke RI?
JAKARTA. Isu SARA dan radikalisme yang melanda Indonesia belakangan, diyakini tak mempengaruhi kondisi ekonomi domestik. Isu tersebut hanya mempengaruhi sektor keuangan. Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus mengatakan, kejadian teror bom di Jalan Thamrin yang terjadi satu tahun yang lalu serta aksi bela Islam pada November dan Desember tahun lalu menjadi sentimen di tingkat pasar modal dan pasar keuangan. Kejadian-kejadian tersebut lanjut dia, belum mempengaruhi performa perekonomian secara umum. Sementara itu, pengaruh terbesar perekonomian Indonesia secara umum lebih banyak berasal dari faktor global. "Jadi kalau fenomena perlambatan yang terjadi adalah fenomena global. Kalau (pertumbuhan ekonomi) belum beranjak 5%, kecenderungannya masih melambat," kata Bobby saat diskusi di Graha CIMB Niaga, Senin (23/1).