Rafael Nadal akan Pensiun dari Tenis Setelah Final Piala Davis Bulan Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rafael Nadal, salah satu pemain tenis terhebat sepanjang masa, mengumumkan pensiun dari dunia tenis profesional pada usia 38 tahun.

Dalam sebuah pesan video yang dirilis pada Kamis, Nadal mengakhiri kariernya yang gemilang dengan 22 gelar Grand Slam, termasuk 14 kali menjuarai French Open, turnamen di mana ia telah mendominasi lebih dari dua dekade.

Keputusan pensiun ini datang setelah dua tahun terakhir yang penuh tantangan akibat cedera, di mana ia hanya mampu berkompetisi dalam dua dari delapan turnamen besar terakhir. Nadal mengatakan bahwa babak final dalam kariernya akan berlangsung di Piala Davis bulan depan, menandai perpisahan resminya dengan olahraga yang telah ia kuasai selama bertahun-tahun.

Perjalanan Karier yang Tak Terlupakan


Nadal terkenal dengan gaya permainannya yang mengandalkan fisik, di mana ia selalu mengejar setiap bola seolah-olah itu adalah poin terakhirnya. Gaya ini, dikombinasikan dengan kekuatan forehand kidalnya, menjadikannya salah satu raja tenis dunia, terutama di lapangan tanah liat.

Baca Juga: Wimbledon 2024 Tak Lagi Gunakan Hakim Garis, Diganti Teknologi AI

Tidak ada pemain, baik pria maupun wanita, yang mampu mendekati catatan 14 gelar French Open yang dimilikinya. Dominasi Nadal di turnamen ini bahkan diabadikan dalam bentuk patung yang berdiri di dekat pintu masuk utama Roland Garros.

Namun, seperti halnya semua karier besar, tubuh Nadal mulai tidak mampu mengikuti ritme permainan yang menuntut fisik. Pada French Open 2024, Nadal tersingkir di putaran pertama oleh Alexander Zverev, sebuah hasil yang mencerminkan kondisi fisiknya saat itu. Ini adalah tanda bahwa waktu telah tiba untuk mengakhiri karier yang luar biasa.

Persaingan Legendaris: Federer, Djokovic, dan Nadal

Salah satu hal yang paling memukau dalam karier Nadal adalah persaingannya dengan dua pemain besar lainnya, Roger Federer dan Novak Djokovic. Ketiganya membentuk era keemasan tenis, dan persaingan di antara mereka menjadi salah satu yang paling dibicarakan dalam sejarah olahraga.

Nadal dan Djokovic bertemu sebanyak 60 kali, rekor pertemuan terbanyak dalam era Open, di mana Djokovic memimpin dengan skor 31-29. Sementara itu, Nadal bertemu Federer sebanyak 40 kali, dengan Nadal unggul 24-16.

Pertandingan-pertandingan mereka meninggalkan kesan mendalam bagi penggemar tenis di seluruh dunia. Salah satu pertandingan yang paling diingat adalah final Wimbledon 2008 antara Nadal dan Federer, yang dianggap sebagai salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah tenis.

Baca Juga: Petenis Nomor 1 Dunia Ini Terancam Sanksi Terkait Kasus Doping

Pertarungan epik lainnya adalah pertemuan Nadal melawan Djokovic di perempat final French Open 2022 dan final Australian Open 2012.

Namun, tidak dapat disangkal bahwa Nadal adalah raja lapangan tanah liat, terutama di French Open, di mana ia memenangkan 14 gelar, rekor yang tidak tertandingi oleh pemain mana pun di turnamen Grand Slam.

Cederanya dan Keterbatasan Fisik

Cedera telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan karier Nadal. Cedera pinggul yang ia derita selama kekalahan di putaran kedua Australian Open 2023 menjadi awal dari tahun-tahun sulit dalam kariernya.

Operasi yang dijalaninya pada Juni 2023 membuatnya absen dari sebagian besar musim tersebut, dan meskipun ia sempat mencoba kembali pada awal 2024, cedera otot pinggul yang kambuh membuatnya harus menarik diri dari turnamen besar.

Sejak akhir 2022, Nadal mencatatkan rekor 14-14, yang jauh dari performa terbaiknya di masa jayanya. Meski demikian, pencapaiannya sepanjang karier tetap tak tertandingi: 209 minggu sebagai petenis nomor satu dunia, 18 tahun berturut-turut di dalam jajaran 10 besar ATP, 92 gelar tunggal, serta lebih dari US$135 juta hadiah uang.

Baca Juga: Aryna Sabalenka Juara Tenis US Open Wanita, Ini Biografinya

Penghargaan dan Warisan

Keputusan Rafael Nadal untuk pensiun membawa perasaan nostalgia bagi banyak penggemar tenis dan komunitas olahraga dunia. Federer, saingan lamanya, memberikan penghormatan kepada Nadal melalui media sosial, mengatakan, "Terima kasih atas kenangan tak terlupakan dan semua pencapaian luar biasa yang Anda berikan dalam permainan yang kita cintai."

Bagi dunia tenis, kepergian Nadal menandai akhir dari sebuah era. Ia tidak hanya meninggalkan warisan sebagai pemain dengan banyak gelar Grand Slam, tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi melalui kerja keras, semangat kompetitif, dan ketangguhannya dalam menghadapi berbagai cedera.

Nadal telah memainkan perannya dengan sempurna dalam perjalanan panjang yang penuh tantangan ini. "Segala sesuatu yang telah saya alami adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Nadal dalam pengumumannya.

"Saya pergi dengan perasaan damai sepenuhnya, karena saya telah memberikan yang terbaik," tambahnya.

Selanjutnya: APBN 2025 Sudah Menampung Program Unggulan Pemerintahan Baru 2025

Menarik Dibaca: ALLPack & ALLPrint Indonesia Resmi Digelar, Catat Waktunya

Editor: Handoyo .