Ragam jenis malaikat di setiap tikungan usaha



Tak cuma pewirausaha pemula yang dilirik oleh para investor berkantong tebal. Ketika usaha mulai tinggal landas dan membutuhkan modal tambahan untuk ekspansi, ada beragam jenis investor yang siap mengulurkan bantuan. Salah satu pewirausaha yang langsung loncat kelas tanpa mengenal dulu angel investor adalah Hendy Setiono.Saat ini, pendiri sekaligus pemilik PT Baba Rafi Indonesia tinggal selangkah lagi mendapatkan pendanaan modal ventura dari satu anak usaha Bank Dunia senilai US$ 1,7 juta. Pemegang merek kebab Turki Baba Rafi yang termasyhur sebagai franchise ini tengah berjuang melewati delapan fase penilaian dari pemodal ventura tersebut. “Kini sudah fase ketujuh. Jadi tinggal finalisasi. Diharapkan tiga bulan hingga empat bulan lagi cair,” kata Hendy.Dia harus melalui jalan berliku sebelum dilirik oleh investor. Semula ada sekitar 50 pewirausaha yang mengikuti proses pitching.Tapi, kini, tinggal tersisa tujuh pewirausaha, yang salah satunya adalah Baba Rafi.Jika anak Bank Dunia itu setuju dan mengucurkan dana, Hendy terikat perjanjian menambah sebanyak 500 outlet Baba Rafi, baik di Indonesia maupun luar negeri. Pembiakan gerai itu harus dilakukan dalam waktu enam bulan. Sedangkan rencana internal menambah outlet dari 3.000 menjadi 4.000 outlet dalam tempo kurang dari lima tahun.Di luar negeri, saat ini Baba Rafi punya tujuh gerai di Malaysia dan akan buka satu gerai di Filipina setelah Lebaran. “Kami juga memasukkan merek lain yang tergabung dalam Baba Rafi Enterprise seperti Ayam Bakar Mas Mono,” katanya.Skema pendanaan dari anak Bank Dunia itu punya masa tenggang (grace period) selama tiga tahun, dengan masa pengembalian pokok dan bunga sebesar 5% selama empat tahun.Pihak investor juga mewajibkan Baba Rafi meningkatkan perannya dalam masyarakat. Rencananya, Baba Rafi akan merekrut pengangguran yang memenuhi kualifikasi tertentu untuk dilatih di Baba Rafi Academy. Dalam tempo dua tahun, mereka diharapkan dapat diangkat menjadi mitra usaha Baba Rafi dengan skema pembagian keuntungan.“Nah, pada tahun ketiga, kami berharap mereka bisa menjadi owner outlet. Jadi mereka dapat memiliki outlet tanpa keluar duit Rp 60 juta seperti terwaralaba,” kata Hendy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Imanuel Alexander