Rahasia di balik kelezatan pepes patin ala Balikpapan



Balikpapan tak hanya kaya minyak. Kota makmur di Kalimantan Timur ini juga menyimpan aneka kuliner yang layak kita jajal kelezatannya. Salah satunya adalah kedai Haur Gading yang punya andalan: pepes patin.

Balikpapan tak hanya menjadi jantung bisnis di Provinsi Kalimantan Timur. Selain kaya akan barang tambang – terutama minyak bumi – kota ini juga banyak menyediakan pilihan kedai atau restoran yang menyajikan berbagai menu yang layak dicoba.

Beberapa waktu lalu, wartawan KONTAN mengulas tentang kedai Kenari (Mingguan KONTAN edisi 23-29 Agutus 2010), yang tergolong favorit di Balikpapan. Namun, ternyata, kota ini tak cuma punya Kenari dengan sajian kepitingnya yang khas itu.


Ada satu kedai lagi yang layak kita jajal kelezatan masakannya. Namanya: Haur Gading. Tak percaya? Datanglah ke belakang Pasar Inpres Kebun Sayur, yang masih terletak di wilayah Kota Balikpapan.

Nah, begitu sampai di kedai ini, seperti kata pepatah, jangan menilai buku hanya dari sampulnya. Tampilan kedai ini memang sederhana. Interior dan pernak-pernik yang ada di situ bisa dikatakan tak ada yang menarik. Tapi, semua kesederhanaan itu langsung sirna begitu Anda mencicipi sajian-sajian spesial yang ada di sini. Setidaknya, ada tiga menu yang menjadi favorit pelanggan di kedai milik Haji Imam ini.

Rekomendasi pertama adalah pepes ikan patin. Bisa dikatakan, inilah masakan yang paling banyak dicari pelanggan Haur Gading. Penampilan pepes patin yang dibungkus daun pisang ini memang menggoda. Sungguh sangat pas kalau kita kudap bersama dengan nasi yang masih mengepul.

Lagi pula, jangan khawatir Anda akan menunggu lama untuk menyantap pepes patin, meskipun hidangan ini yang paling banyak dipesan. Pelayanan di kedai ini lumayan memuaskan. Hanya dalam waktu 10 menit setelah dipesan, pesanan sudah sampai di meja.

Oke, begitu pepes patin ini terhidang, segera saja cicipi. Dijamin Anda akan merasakan sensasi masakan khas Banjar yang luar biasa nikmat. Tekstur patin nan putih dan lembut berselaput lemak ikan yang sehat, sungguh, mampu membuat lidah berdansa.

Satu lagi kelebihan pepes patin: jangan khawatir menemukan bau lumpur seperti laiknya masakan berbahan baku ikan patin di kedai lainnya.

Racikan istri sendiri

Menurut si empunya warung, Imam, tidak ada yang istimewa dari racikan bumbu patin ini. Isinya cuma berupa kunyit, jahe, bawang merah, bawang putih, daun kemangi, dan garam.

Rahma, seorang pengunjung Haur Gading, mengaku selalu ingin mengulang sensasi kenikmatan pepes patin ini. Hampir setiap minggu dia makan di tempat ini, dan pilihannya selalu jatuh pada pepes ikan patin. Ia berpendapat, bagian paling nendang dari pepes patin ini ada pada bagian perut karena memiliki tekstur daging paling lembut. “Soal rasa, bintang lima, deh,” ujarnya antusias.

Oh, ya, harganya juga bersahabat, kok. Per porsi pepes pating ini hanya Rp 30.000.

Tentu masakan berbahan ikan di Haur Gading tak cuma ikan patin. Kedai ini juga menyediakan aneka jenis ikan. Mulai ikan kakap, baronang, kuwe, bandeng trakulu, cumi, hingga udang. Sesuai selera, Anda bebas memilih, dibakar atau digoreng. Dengan bumbu kecap plus perasan jeruk nipis, rasa ikan goreng dan ikan bakar di sini menjadi lebih mantap.

Namun, rekomendasi kedua jatuh pada udang galah super. Udang berukuran sepergelangan tangan orang dewasa ini pun punya rasa nan dahsyat. Seporsi udang galah berisi dua ekor udang super, cukup digoreng atau direbus saja. Namun, karena udang galahnya segar, rasa udang jadi manis dan gurih. Soal harga, juga masih bersahabat: Rp 60.000 saja.

Agar kualitas masakannya terjaga, Imam selalu menyerahkan urusan racik-meracik bumbu pada istrinya. “Bumbu khas berasal dari daerah asal istri saya, Banjar,” ujar Imam. Bahkan, nama Haur Gading juga dia ambil dari sebuah kampung kecil dari Banjarmasin.

Sudah 25 tahun Imam menekuni bisnis rumah makan ini hingga menjadi besar, berkapasitas sekitar 70 pengunjung. Selama mengembangkan usaha, ia selalu menggunakan bahan baku segar. “Kami peroleh dari supplier, dan selama ini selalu habis terjual,” ujarnya.

Perlu Anda ketahui, kedai ini buka mulai jam 8 pagi sampai masakan ludes terjual pada pukul 5 sore waktu Indonesia Bagian Tengah. Strategi Imam untuk menggaet pelanggan, selain konsisten menjaga cita rasa, Anda bisa menambah nasi plus lalapan tanpa bayar lagi. “Ada beberapa pelanggan fanatik, di antaranya artis,” ujarnya dengan bangga.

Dalam sehari, Imam mampu menandaskan sedikitnya 50 kg ikan patin berukuran 1 kg hingga 1,5 kg per ekor. Sedangkan untuk menu lain seperti udang dan cumi bisa menghabiskan sekitar 40 kg. “Paling ramai saat jam makan siang, semua tempat yang tersedia full pengunjung,” kata Imam. Soal omzet? “Hanya” Rp 10 juta sehari.

Haur GadingPasar Inpres Kebun Sayur Blok K.03, Jl. Letjen Suprapto, Balikpapan, Kalimantan Timur, Telepon 081350269922.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test